peran pemuda

Temukan Peranmu Kembali,,, Pemuda

Fahma_sabil@yahoo.com

Sejenak mengenang dan renungkan...

Berbicara mengenai pemuda sepertinya kita tidak akan kehilangan bahan, dengan kegemilangan prestasi yang di ukir dan di bangun dengan kejernihan jiwa, keluasan berpikir dan semangat yang tak pernah pudar sudah seharusnyalah kita menempatkannya dalam posisi teratas dalam ranking diskusi kita. Pemuda terlahir sebagi perubah, pemuda ada untuk perbaikan, dan ia tercipta sebagai penggerak dengan gelora semangat positifnya. Bergerak bagi pemuda adalah eksistensi diri, dengan idealisme positif yang ada pada meraka hingga Soekarno dengan lantang mengatakan “berikanlah sepuluh pemuda pada ku maka akan ku guncang dunia”.

Kawan, kata-kata ini bukannya tanpa alasan dan dikeluarkan secara tidak sengaja oleh pemimpin pertama Negara ini, tapi hal ini telah dibuktikan oleh Soekarno dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Masih segarkah ingatan kita pada tragedy penculikan Soekarno-Hatta ke Rengas Den-klok oleh para pemuda yang menuntut agar kemerdekaan Indonesia tidak diundur lagi, menurut hemat saya jika saja saat itu para pemuda tidak mempunyai niat dan nyali untuk menculik Soekarno-Hatta agar secepatnya menyatakan kemerdekaan maka tanggal 17 Agustus bukanlah menjadi bulan dan tanggal keramat bagi bangsa kita Indonesia, dan kenyataan terburuk bisa saja tidak akan pernah ada muncul di peta dunia sebuah Negara yang bernama Indonesia. Mudah-mudahan saja pendapat ini tidak Lebay, tapi kemungkinan itu pasti ada.

Jauh sebelum kemedekaan pun pemuda telah membuktikan eksistensi dirinya dalam kongres pemuda pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan sumpah pemuda dengan ikrar satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yang sangat berjasa dalam menyatukan gerak masyarakat saat itu hingga bisa menciptakan keharmonian cita yang terwujud dalam pengorbanan memperoleh kemerdekaan, sungguh suatu prestasi yang amat cemerlang dalam dunia kepemudaan.

Sebenarnya sejarahpun membicarakan gempita gerakan pembaruan dan pembebasan yang dihembuskan oleh mahasiswa dalam melawan kezhaliman pemimpin tiran negeri gemahlipah ini. Mobilisasi pergerakan mahasiswa setiap dekade zaman, dilekati karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda. Terlihat pada masing-masing zaman menampilkan figure, isu, serta problem yang berbeda. Menarik benang intinya, pergerakan mahasiswa angkatan ‘66 membumikan isu Otoritarian State dengan ‘ikon Tritura’., Angkatan ‘74 (Malari) mengusung isu NKK/BKK dengan ‘ikon otonomisasi’. Angkatan ‘78 mengangkat isu perlunya merealisasi demokrasi, transparansi, akuntabilitas bahkan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dengan ‘ikon menolak Soeharto sebagai calon Presiden’. Angkatan 98’ mengumbar isu reformasi dengan ‘ikon enam visi reformasi’. Angkatan 2001 dengan isu reformasi jilid 2 ber ‘ikon domokratisasi’.

Begitu berharganya pemuda hingga siapapun yang menyadarinya akan berdecak kagum. Di belahan negara manapun peran pemuda selalu dinanti dalam setiap proses perubahan, karna ia punya jiwa besar dan kemauan yang kuat demi mewujudkan cita yang di idamkan oleh masyarakat dan bangsa. Gagasan-gagasan mereka dinanti dan ide-ide mereka dituruti, tak berlebihan memang karena masyarakat masih menganggap bahwa idealisme yang dimiliki oleh mahasiswa masih murni. Walaupun sepertinya saya memaparkan yang bagusnya saja tapi bukan berarti pemuda bersih dari kesalahan akan tetapi sepertinya cipratan tinta hitam tertutupi oleh gemilang prestasi yang diukir pada saat itu.

Seperti itulah fenomena pemuda dan mahasiswa yang dikenang oleh masyarakat dan negara, penuh dengan keoptimisan, idealisme yang tinggi dalam membela kepentingan masyarakat, semangat pantang menyerah dan segudang pujian lainnya dan setidaknya dunia angkat topi dengan kinerja-kinerja yang digebrak oleh pemuda.

STOP,,, and Wake Up !!!

Tapi ternyata kawan,,, saat ini juga kita sudah seharusnya terjaga dari mimpi dan khayalan terhadap memoar indah perjuangan gemilang pemuda dan mahasiswa karna itu terjadi bukan pada hidup kekinian artinya kecerdasan alamiah dan potensi positif pemuda hanya ada pada masa lampau (maksudnya bukan pada masa kita saat ini).

Inilah masalah yang saat ini melanda dunia kepemudaan hilangnya kebesaran jiwa dan kemauan yang kuat dari mahasiswa, seharusnya ini menjadi PR besar bagi kita terutama para mahasiswa. Bagi saya idealisme semangat berjuang mahasiswa dalam memperjuangkan hak masyarakat sampai kapanpun dan dimanapun haruslah kita jaga, janganlah ternodai oleh keegoisan organisasi dan ekonomi.

Ada beberapa potensi dahsyat yang dimiliki oleh pemuda (tapi tidak semua pemuda) :

Ø Berani

Ø Kuat secara fisik

Ø Komunikasi dan jaringan luas

Ø Pemikiran yg belum terkontaminas (idealis)

Ø Kreativitas yang tinggi

Ø Semangat dan pantang menyerah

Ø Punya jiwa kepeloporan

Perlu saya tekankan bahwa potensi-potensi yang ada diatas adalah potensi yang sejatinya memang ada dan haruslah ada dalam soul and live nya seorang pemuda. Dengan segenap potensi positif yang dimiliki ini seharusnya pemuda menyadari betapa bermaknanya hidup mereka jika potensi ini digunakan dalam meningkatkan produktivitas harian mereka dan kemudian dapat tetap dan terus menuliskan prestasi dalam sejarah dengan tinta emas kecemerlangan.

Dengan potensi-potensi yang Subhanallah tadi sudah seyogyanya mahasiswa sebagai elemen pemuda sadar akan perannya sebagai Agent fo Change yang selalu berada di saf terdepan dalam membela kepentingan masyarakat dan weker yang akan mengingatkan pemerintah jika walkout dari perannya, Iron stock dengan ribuan kecerdasan, dan Moral force (gerakan moral).

Mahasiswa sebagai bagian dari elemen pemuda sudah seharusnya memiliki potensi-potensi yang ada, dengan gelar masyarakat intelek peran pemuda pada mahasiswa cenderung lebih kompleks. Dengan otot kecil semangat baja dan niat emas inilah mahasiswa mendapatkan posisi tersendiri bagi masyarakat Indonesia serta Dengan semangat jiwa muda yang mengalir di aliran darah mereka menjadi sebuah kekuatan yang tak tertandingi. Dengan kelantangan suara, ketajaman dan kejernihan pikiran serta kuatnya kemauan untuk melakukan perubahan, mahasiswa yang nota bene memiliki jiwa muda, merasa tertantang ketika suasana social dan politik Negara tempat angan dan cita mereka berkembang di rajah oleh tangan-tangan tirani yang haus dengan darah kekuasaan. Maka ketika kekuatan itu sudah tak terbendung, satu yang harus di perbuat adalah bergerak dan lakukan perubahan.

Mahasiswa dengan gerakan yang mencerminkan produktivitas akal dan fisik sampai kapanpun tidak akan pernah terpisahkan. Mahasiswa merupakan bagian dari pemuda yang mempunyai keinginan terhadap perubahan jika lingkungan atau masyarakat memang membutuhkan. Mahasiswa merupakan kaum intelektual muda, yang dengan ini mereka punya posisi tersendiri baik di pemerintahan maupun dalam masyarakat.

Ada beberapa Trade Mark yang melekat pada pemuda dan mahasiswa yang harus kita renungi dan kita gali kekayaan intelektual, emosional dan spiritual didalamnya agar orientasi gerakan dan perjuangan pemuda tidak lekang :

  1. Orientasi yang benar

Niat memang awal segalanya, jika niat telah benar dan lurus maka orientasi dari produksi kerja dan amal kitapun akan bagus dan ini sebagai langkah awal yang baik bagi gerakan dan kerja selanjutnya.

  1. Tugas/misi yang benar

Niat telah tergaung dan menjadi modal awal yang baik dalam menyusun kerja-kerja yang profesional. Artinya niat brsih tanpa ada pola perencanaan yang profesional tetap takkan berarti.

  1. Strategi jitu

Strategi akan memperlihatkan kecerdasan manusia yang bergulat, pelaksanaan misi haruslah dengan membangun strategi kerja yang cerdas.

  1. Desain kerja yg terarah

Barisan kebaikan yang tak teratur akan dengan sangat mudah dikalahkan oleh kebatilan yang yang tersusun rapih. Disinilah dituntut kerja cerdas, punya strategi bagus harus diseimbangkan dengan desain-desain kerja yang terarah, jelas dan terencana.

  1. Produktifitas yg tinggi (amanah, berpikir kontinyu dan cemerlang)

Sudah saatnya kita terbangun dari mimpi panjang dan buaiyan angan kecemerlangan masa lalu, saatnya kita mengukir prestasi kegemilangan zaman kita saat ini. Walaupun panggung politik tidak mendukung untuk adanya gerakan mahasiswa saat ini paling tidak kita bisa membangun panggung prestasi sosial yang lebih bermakna, mari bersama kita bangun kembali asa dan kepercayaan masyarakat yang sempat pudar, mari kita bangun kembali semangat positif diri, mari bergerak kembali untuk menciptakan negara Indonesia yang dicita-citakan masyarakat....

“Generasi muda adalah rahasia kehidupan bangsa dan sumber kebangkitannya. Sejarah bangsa tidak lain adalah sejarah para kader yang berjiwa besar dan berkemauan kuat”.

(Mutiara Kata Asy-Syahid Hasan Al-Banna)


Karena bergerak adalah eksistensi dan diam adalah mati ...

0 komentar: