Sarang eso Omonim


Omonim chuk sarang....
Omonim chuk yonae...
Omonim chuk pogunhada...

Kajun chyodabodeyo uimihada
Kajun sonjabiyeyo uimihada
Saengjonhadayo chuk haenboke
Yebae chuk songshirhan

Taeyang choku yolsimi
Tal choku koptayeyo
Chuok sangdam Al Qur'an & Sunnah

Omonim...
Chuok haenbokesho...
Saengjonhadanayo...

Saranghanda....

(6 tahun setElah kepergian Mu....)

Ono Haenbokheso,saranghae...

Pungbuhaneyo ono...saranghae
Pungbuheyo mat...haenbokhe
Yogiga...jogiga
Je huimang...uri matheyo

Kkujunhada...sanghoyeyo
Kiokada...sanghoyeyo
Igosen...uri hyongje

Huimang igo mannal itta
Huimang igo mat ilsaengui
Pungbuhaneyo haenbokhe ono
Saejonhada kyom matheso

Kkutyeyo...andwae
Tonganeyo...
sarangh..kyom haenbokhe
Itta...

ukhuwah..igo...

Waktu


Tahu kah kau apa yang menjadikan kau tak berharga dan kerdil?
Waktu....
Bahkan hingga saat ini pun aku, kau dan semua
Tertipu hingga tak merasa pedang waktu mengiris urat leher kehidupan
Pelan....
Kaupun terlena hingga....lupa
Yang menguntit di setiap buku hidup
Menjalar seiring sebaran laju darah mu
Berdetak bersamaan dengan denyut nadi kehidupan mu

Waktu mu dan aku
Selalu memburu karna nafsu menjadi guru
Syahwat sebagai orang tua mu

Waktu mu dan aku
Masih menghujam bak perluru
Menusuk tajam
Mengiris-ngiris
Hingga tanpa kau sadari
Waktu mu dan aku menunggu waktu itu
Berhenti....

Rindu

Saat itu dan mulai detik itu…
Kita bersama telah meng azzam kan diri u bersama di jalan ini…
Untuk bersama dalam amanah ini…
Kau kuatkan aku di saat melemah…
Aku topang diri mu saat kaki hampir tak menginjak…
Bersama telah kita lalui kemarin dan hari ini…
Kau enyahkan duri di saat aku melangkah…
Ku singkirkan kerikil saat kau lengah…
Bersama kita saat itu…
Dalam senyum…dalam diam…dalam sakit…dalam keterjagaaan….
Bersama kita persembahkan keringat untuk dan di jalan ini
Karna inilah jalan yg di serukan oleh Muhammad…
Jalan yang telah aku dan kau pilih saat itu…

Saat janji itu telah kita azzamkan disini…
Sapamu tetaplah lembut…tapi sanubari juangmu sangat perkasa…
Kata mu tetap sama…tapi kedalaman maknanya luar biasa…
Disini kita saling merajut angan...menguntai mimpi…
Dan menyusun puzzle indahnya saling mengingatkan…dalam ikatan ukhuwah…

Saat ini, aku merindui mu…
Begitu sangaat merindui mu…
Merindui kebersamaan dengan mu….
Merindui alunan tausiyah Rabbani dari lisan mu
Merindu setiap rangkaian kata yg terlontar dari lisan lembut mu…

“ukhti…kita harus bersama saat ini dan sampai ajal memisahkan kita. Yakin lah ukhti bahwa saat ini ALLAH tengah memandang kita”…katamu saat itu…

Saudariku…adakah kau rasakan alunan rindu yg ku kirim untuk mu…
Masihkah ada azzam itu untuk jalan ini…

Saudariku…masihkah kau lembut dalam lisan mu….
Masihkah bermakna tiap kata-kata mu…

Saudariku….tidakkah kau rindu dengan diriku
Tidakkah kau rindu berjalan bersama dengan ku di Jalan ini
Berderap bersama…melangkah…melaju dan melesat beriringan…

Disini aku merindui kata-kata itu…
Disini aku merindui kuatnya azzam itu…
Disini aku merindu kelembutan itu….dan
Disini aku merindu dirimu…..



waRna....

KATA ORANG BIRU ITU WARNA LAKI-LAKI
PINK ITU WARNA PEREMPUAN...
HMMM....SEJAK KAPAN YAH WARNA PUNYA JENIS KELAMIN...

KALO EMANG IYA...BER ARTI KUNING SEBAGAI WARNA NETRAL...
WARNANYA WARIA DOOOO0NG...BENER KHA???

KATA ORANG...PUTIH ITU SUCI DAN PERTANDA KEBERUNTUNGAN...
SEDANGKAN HITAM ITU KEBURUKAN DAN WARNA SIAL....
RUS ABU-ABU...BERARTI PERTANDA KETIDAK JELASAN DONG...

SERING KITA MENJUGDE ORANG, BARANG ATO APAPUN TANPA PUNYA ILMU ATASNYA...
SERING KITA MEREMEHKAN ORANG,BARANG ATAU SESUATU TANPA MEPELAJARI KEBAIKANNYA...

PADAHAL YG MAHA MENCIPTAKAN SEGALA SESUATUNYA TAK PERNAH MENDIKOTOMIKAN SESUATU

MANUSIA ITU LEMAH...TP SELALU MERASA SOK KUAT...
MANUSIA ITU SARANGN YA KHILAF TAPI SERING MERASA BENAR...
MANUSIA ITU SOK TAU TAPI MERASA PUNYA BANYAK ILMU...

TAPI ITULAH MANUSIA...DI SAMPING KELEMAHAN YG ADA...
ALLAH ANUGERAHKAN JUGA KE UTAMAAN PADA DIRINYA....

InnaLillahi.wa innailahi raaji'uun..

astaghfiruLLah....

innalillah....

huff...menghembuskan napas (nafas)berat...:(

ya Allah, sesungguhnya hamba meng imani bahwa apapun yang saat ini berada disisi hamba dapat kapan saja kau ambil...

tapi entah kenapa suLit sekali melatih hati ini untuk ikhlas...

entah kenapa susah sekali u membuat diri ini rela...

hari ini...lagi dan lagi aku kehilangan nya....

padahal baru beberapa buLan membersamai diri ku...

tapi Engkau ternyata lebih merelakannya untuk orang lain...

duuuuh ya ALLAH....sulit sekali hati ini melupakannya....

pikiran tetap saja tertuju padanya....

ajari hamba makna ke ikhlasan ya ALLAH...

tuntun hati hamba untuk merelakannya....

untuk siapapun yang telah bersamanya walaupun kau tak ijin mengambilnya dari diri ku...Plis deh jangan di ulangin lagi...

hiks...hiks...hiks....

lagi...dan lagi harus kehiLangan sendal gunung....

selamat jalan sendal gunung...

dirimu telah menyentakkan sisi kemanusiaan ku bahwa aku hanya seseorang yang hanya dititipi dirimu yang mana suatu saat nanti akan diambil kembali oleh yang menitipi...

doakan semoga ALLAH ganti dirimu dengan yg lebih baik dan secepatnya...karna diriku ga punya yang laaaiiin lagii....

(af1 curhat mode:on niiih...)

Ngapain punya fesbuk????



Sob,,,Udah berapa lama punya jejaring sosial yang namanya fesbuk???
Waaahh..udah lama ukh….
Mh.mhm…baru ko uni…baru 1 tahun….ato…
Baru kemaren ukh…

Yah…berapa lamapun waktu yang telah kita habiskan untuk dan dengan fesbuk…pastinya beda-beda dong…akan tetapi sudah kah kita bertanya pada diri sendiri, sebenarnya kita bikin fesbuk untuk apa?ngapain harus capek-capek bikin fesbuk toh udah ef es ini ato email dan yg lain ini??

Jujur nih saya sendiri awalnya bikin fesbuk gara-gara salah seorang kakak angkatan waktu di FE UNP dulu. Karna udah jarang ketemuan, pas di Tanya ‘un…ada ef-es ga?’ di jawab ‘engak..adanya Cuma fesbuk yon…’, nah semenjak itulah saya langsung sign up ke fesbuk…

Tapi beringan waktu saya jadi mikir, sebenarnya saya ngegunain fesbuk untuk apa sih. Apa Cuma mo menyambung silaturrahim yang sempat terputus dengan beberapa sodara saja?ato Cuma buat iseng2an aja sih?ato karna sesuatu yang saya sendiri juga ga tau apa?

Hingga suatu saat saya diskusi sama salah seorang akhwat yang berbeda harokah…begini ceritanya:
Temen :“subhanallah anti tambah sehat aja nih keliatannya, walaupun lagi skripsi??”
Saya : “Alhamdulillah ukh, yang penting hati seneng aja, kalo pun ada masalah yaah positive thinking aja ma ketetapan Allah, ye ga??”
T : “bener ukh…ana sepakat deh. Btw, skripsi anti dah nyampe mana nih?
S : “hm,,ntar aja deh ya nanya yang ini, sesi berikutnya aja. Lagi ga mood bicarain skripsi nih ukh… oia, gimana ane dah punya fesbuk anti bikin juga lah? Masak jaman sekarang ga punya sih..”. ane sok belagu nanya yg beginian sama dia.
T : “ga ahh, masih banyak yang perlu ana kerjain ketimbang fesbukan. Lagian itu kan produknya yahudi, ga tega ana sama sodara2 di Palestina sana…”

Pas denger temen saya ngomong gitu, langsung aja saya kasih informasi mengenai fesbuk, yg pastinya ga bisa di terangin disini deh, sampe akhirnya dia nyerah.

T : “ok kalo gitu, tapi sebenarnya niat anti untuk bikin fesbuk itu apa?kalo Cuma silaturrahim kita bisa ketemuan atawa smsan or chet aja. Apa Cuma mau gagahan2 aja, ngasih tau ke orang banyak anti lagi ngapain gituh…iiihh cemen banget sih kyk anak kecil yang kurang di perhatiin.”
T : “ato Cuma mau riya aja anti ngasih status terhadap apa yang anti udah lakukan untuk ummat ato pura2 mentausiyahi mereka gituh.” Ga Cuma nyampe disini aja…”aha,,, atau jangan2 ada seseorang yang selalu anti tunggu ke datangannya saat online, begitu???”. Astaghfirullah,,,ukhti istighfar anti.”
S : setelah sekian lama diem ngedengar penjelasannya…”astaghfirullah…ga banget tuh ukh yang terakhir…astaghfirullah, bukankah Rasulullah juga menganjurkan kita untuk menjaga silaturrahim dan saling mengunjungi saudara yang lainnya. Paling ga kalo pun ane ga bisa kerumah mereka ane tahu kondisi mereka melalui status. Bisa menguatkan kalo ada yang lemah, bisa mengingatkan kalo ada yang salah ato khilaf…hanya itu”…

Tapi sempat terpikirkan juga dan ber Azzam…

Ok…MULAI DETIK INI SAYA AKAN MEMBUAT FESBUK INI BERBEDA DARI YANG BIASANYA…

HARUS PERBANYAK TULISAN
APAPUN ITU YANG PENTING BERMANFAAT BAGI DIRI KU DAN ORANG LAIN TENTUNYA…

HARRRUUUUUUSSSS

How about u sob,,,???

JIBRIL AS, KERBAU, KELELAWAR, DAN CACING

Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.
Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.
Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.
Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".
Begitu rendahnya nilai seorang manusia, bahkan se ekor cacingpun bersyukur karna ia di ciptakan sebagai cacing bukan manusia. Sudahkah kita mengenali dan mengetahui tujuan di cintakannya kita ke muka bumi ini? Jikalau belum, marilah saat ini juga kita mulai mencari ilmu sebagai bekal agar siksaan Allah nantinya tidak menimpa diri kita.

Keyakinan....

(ada tulisan bagus nih...tp bukan karya diri ku, insyaallah bermanfaat...)

Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara dalam kelasnya mengenai masalah antara ilmu pengetahuan dan Tuhan. Dia bertanya pada salah seorang mahasiswa baru.

Profesor (prof): Jadi, kamu percaya pada Tuhan?
Mahasiswa (ms): Tentu, prof.
Prof: Apakah Tuhan itu baik?
Ms: Tentu
Prof: Apakah Tuhan mahabisa?
Ms: Ya
Prof: Saudaraku meninggal karena kanker meskipun dia telah berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkannya. Sebagian besar manusia, teman- teman sekitar kita akan menolong orang yang sakit. Tapi Tuhan tidak. Bagaimana Tuhan seperti ini bisa bisa dikatakan baik? Hmm?
Ms: (Mahasiswa diam)
Prof: Kamu tidak dapat menjawab bukan? Mari kita mulai lagi. Apakah Tuhan itu baik?
Ms: Ya, tentu.
Prof: Apakah iblis itu baik?
Ms: Tidak
Prof: Dari mana datangnya iblis?
Ms: Dari....Tuhan.
Prof: Tepat. Sekarang katakan padaku, apakah di dalam dunia ini terdapat iblis?
Ms: Ya.
Prof: Iblis berada dimana-mana bukan? Dan Tuhan tidak berbuat apapun bukan?
Ms: Ya.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan iblis?
Ms: (Mahasiswa tersebut tidak menjawab)
Prof: Di dunia ini terdapat kesakitan? Kematian? Ketakutan? Kejelekan? Semua ini merupakan hal-hal yang mengerikan yang ada di dunia ini bukan?
Ms: Ya, prof.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan hal-hal tersebut?
Ms: (Mahasiswa tersebut tidak menjawab)
Prof: Ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa kamu mempunyai 5 indera yang dipakai untuk mengetahui dan mengamati lingkungan sekitarmu. Katakan padaku nak, pernahkah kamu melihat Tuhan?
Ms: Tidak pernah prof.
Prof: Katakan padaku, apakah kamu pernah mendengar suara Tuhan mu?
Ms: Tidak pernah prof.
Prof: Pernahkah kamu menyentuh Tuhan mu, merasakan Tuhan mu, mencium keberadaan Tuhan mu? Pernahkah kamu mempunyai pengalaman dengan inderamu mengenai kehadiran Tuhan?
Ms: Tidak pernah, prof.
Prof: Lalu kamu masih percaya kepada Nya?
Ms: Ya.
Prof: Secara emperis, terukur, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhan mu tidak eksis. Apa yang dapat kamu katakan mengenai itu, nak ?
Ms: Tidak suatu apapun. Saya hanya mempunyai keyakinan saya.
Prof: Ya, keyakinan. Itulah masalah yang dihadapi ilmu pengetahuan.
Ms: Prof, apakah panas itu ada?
Prof: Tentu.
Ms: Dan tentu juga ada yang namanya dingin?
Prof: Ya.
Ms: Tidak prof. Itu tidak benar.
(Ruang perkuliahan itu menjadi sangat hening)
Ms: Prof, kau dapat merasakan panas. Lebih panas, super panas, mega panas, sedikit panas, atau tidak panas. Tapi kita tidak mempunyai `dingin'. Kita dapat mencapai 458 derajat di bawah nol dimana tidak terdapat panas. Tapi kita tidak dapat lebih dari itu. Tidak ada yang namanya dingin. Dingin hanyalah suatu kata yang digunakan untuk mengambarkan ketidakadaan panas. Kita tidak dapat mengukur dingin. Panas adalah energi. Dingin bukanlah lawan dari panas, prof, hanya ketidakadaan dari panas.
(Keheningan terasa saat mahasiswa tersebut berhenti bicara)
Ms: Bagaimana dengan kegelapan prof? Apakah ada yang namanya
kegelapan?
Prof: Tentu. Apakah malam itu jika tidak ada kegelapan?
Ms: Kau salah lagi prof. Kegelapan adalah ketidakadaan dari sesuatu. Kau bisa mendapatkan cahaya redup, cahaya normal, cahaya terang, cahaya yang berkedip-kedip…Tapi jika kau tidak mempunyai cahaya, kau tidak memiliki apapun dan itu disebut kegelapana, bukan? Dalam realitas kegelapan itu tidak ada. Jika ada, kau akan mampu membuat kegelapan semakin gelap ukan?
Prof: Jadi, apa maksudmu anak muda?
Ms: Prof, maksudku adalah premis filosofismu terbantahkan.
Prof: Terbantah? Dapat kau jelaskan bagaimana?
Ms: Prof, kau mencoba menjelaskan dalam premis dualitas. Kau berpendapat bahwa ada kehidupan dan kemudian ada kematian, Tuhan yang baik dan Tuhan yang jahat. Kau melihat konsep keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas, sesuatu yang dapat kita ukur. Prof, ilmu pengetahuan bahkan tidak dapat menjelaskan suatu pikiran. Pikiran menggunakan listrik dan magnetik, tapi tidak pernah terlihat, tidak pernah dipahami sepenuhnya oleh siapapun. Untuk melihat kematian sebagai lawan dari kehidupan adalah tidak peduli terhadap kenyataan bahwa kematian tidak dapat eksis sebagai hal yang substansial. Kematian bukanlah lawan dari kehidupan, hanya ketidakadaan kehidupan. Sekarang, katakan padaku prof, apakah kau mengajarkan mahasiswamu bahwa mereka merupakan hasil evaluasi dari monyet ?
Prof: Jika kau menarik referensi dari proses evaluasi alam, tentu, saya mengajarkan hal tersebut.
Ms : Pernahkah kau mengamati proses evaluasi dengan mata kepalamu sendiri prof ?
Prof : (Profesor tersebut menggelengkan kepalanya dengan sedikit tersenyum, mulai memahami kemana pembicaraan tersebut mengarah).
Ms : Karena tidak ada seorangpun yang pernah mengamati bagaimana proses evaluasi dan bahkan tidak dapat menjelaskan bahwa proses ini masih terus berjalan, apakah kau tidak mengajarkan sesuatu yang hanya pendapatmu, prof?
(Kelas menjadi riuh dengan bisik-bisik pelan para mahasiswa)
Ms: Apakah ada seseorang di kelas ini yang pernah melihat otak professor?
(Seketika terdengar tawa riuh dalam kelas)
Ms: Apakah ada seseorang di sini yang pernah mendengar otak professor, menyentuhnya, merasakannya, atau menciumnya?... Tidak seorangpun bukan. Jadi, menurut ketetapan empiris, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa professor tidak mempunyai otak. Dengan segala hormat prof, jadi bagaimana kami dapat mempercayai kuliahmu, prof?
(Ruangan menjadi hening. Profesor memandang kepada mahasiswa tersebut, mukanya tidak dapat di tebak)
Prof: Aku rasa, kau dan teman-temanmu harus melihatnya dengan keyakinan, nak.
Ms: Tepat prof…penghubung antara manusia dan Tuhan adalah KEYAKINAN. Itulah yang menjaga semua hal bergerak sebagaimana mestinya dan kehidupan tetap berjalan.

hm...bagaimana....

PERJALANAN INI….


Ikhwatifillah…
Semoga ada Allah selalu dalam hati-hati kita. Allah, hanya dialah tempat kita berpijak dan memohon, tak ada daya dan upaya melainkan daripada Nya. Maka ikhwati fillah tak ada satupun alasan bagi kita untuk menyekutukannya dan menduakan Allah…semoga antum semua mendapatkan berkat dari jalan-jalan yg bersama akan dan sedang kita rajut…

Ikhwati fillah…

Ana yakin bahwa antum semua tahu bahwa saat ini kita di ibaratkan sedang melaksanakan sebuah perjalanan yang panjang dan mendaki yang belum bertemu ujungnya. Maka dari itu perjalanan inipun memerlukan bekal yang tak sedikit baik dari materil, inmateril dan fisik agar kita tak kelelahan, kehabisan bekal atau bahkan mundur sebelum mencapai tujuan. Begitu juga hal nya dengan dakwah ini, bahwa kesiapan merupakan sebuah keniscayaan dalam berjuang dan bekerja, persiapan yang integral dan menyeluruh.

Ikhwatifillah…

Berat nian memang beban yang kalian dan kita bersama pikul saat ini, akan tetapi ikhwah fillah semua nantinya akan terbayarkan jika sedikit saja kita bersabar. Perjalanan ini penuh dengan onak dan duri yang dapat menusuk kita kapanpun kelengahan menghampiri, batu kerikil tajam bisa saja terinjak dan menimbulkan bekas. Akan tetapi, yakinlah bahwa di saat kalian iringi semua dengan sabar dan tawakal maka nikmatnya tak akan tergantikan oleh apapun.

Ikhwah fillah...
Saat ini, detik ini baru saja kita memulai masa itu dan jangan pernah terbersit dalam hati kita untuk menyudahi perjalanan ini hingga kerja ini tertuntaskan. Tak harus sekarang memang di tuntaskan, dan tak harus di tangan kita pun tertuntaskan, akan tetapi yakinlah bahwa Allah tak pernah melihat hasil apa yang kita tuai akan tetapi bagaimana kita telah melewati fase-fase ini dengan tanggung jawab. Inilah kenikmatan itu.

Ikhwah fillah...
Lelah memang menggelayuti setiap rasa kalian, jumud pun tak luput untuk singgah. Maka bersabarlah atas ketetapanNya, nikmati hinaan itu dengan lapang, kulum fitnahan itu dengan pelan maka akan kita rasakan tanganNya sedang menguatkan kita. Yakin lah...

Ikhwah fillah...
Mata mu memang memerah, tubuhpun telah ringkih, hati mu melelah menjalankan semua ini, akan tetapi ingatlah ikhwah fillah,,,disana Allah telah sediakan para bidadari/a menyambut mu nanti dengan senyum terindah,,, disana di JannahNya telah menunggu hidanganNya...

Maka bersabarlah ikhwah fillah, bersabarlah... tetapkan hati mu disini bersama mereka dalam menyambut panggilan terindah sepanjang masa...tetaplah disini bersama ku, beriringan dengan yang lainnya.
(saat-saat diri ku mencoba belajar sabar di jalan ini....)

Titik Tolak


Orang-orang mukmin berharap Allah mengampuninya dan memasukkannya ke dalam syurga dan ini merupakan kemenangan besar yg kita raih dengan sekedar melewati pintu syurga beberpa langkah. Apabila kita hidup diantara dua waktu dalam sekejap yang penuh kenikmatan, maka kita tak puas dgn berjalan di pintu saja dan tdk pula berada di kediaman-kediamannya yang indah akan tetapi juga berada di tempat yang tinggi di ‘illiyyin dan firdaus.

‘siapa mengharap tempat puncak di surga, maka ia harus berada di tempat puncak di dalam kehidupan dunia ini ’.

Sebagaimana yg kita ketahui bahwa derajat yang paling tinggi di dunia ini tak lain adalah derajat dakwah kepada Allah, sebagaimana dikatakan oleh Syeikh Abdul Qadir al-Qilani rahimahullah di dalam kitabnya yang lain yang diberinya nama Futuhul-Ghaib. Menurutnya orang yang menang adalah yang dipilih oleh Allah.

“dan dijadikanNya tokoh dan da’I bagi para hamba, penyampaian peringatan kepada mereka, hujjah di tengah mereka, dan pemberi petunjuk lagi di beri petunjuk”
Dan,
“inilah derajat tertinggi di tengah bani Adam. Tidak ada derajat yang mengungguli derajatnya kecuali kenabian”.

• Mukmin yang Bisu Tertinggal

Pada saat di padang mahsyar nanti kita tidak mengetahui siapakah yang akan memasuki syurga pada urutan pertama dan siapa yang akan menunggu lama sebelum memasukinya? Karena itu, al-Kailani rahimahullah menetapkan pemahaman seorang da’I tentang kewajibannya dalam mengubah kebatilan dan membela kebenaran sebagai anegerah rabbaniyah bagi orang yang di ketahui Allah keshalihan hati mereka.

Pada buku ini Syeikh al-Kailani berpendapat bahwa orang lain yang berada di bawah derajatnya adalah ‘hati tanpa lisan, yaitu mu’min yang di tabir Allah ‘Azza wa Jalla dari makhluk-Nya, dan di payungi dengan penjagaan-Nya diperlihatkan olehNya aib-aib dirinya dan disinari hatinya ’…

Karna orang mukmin ini tidak punya lisan, maka derajatnya turun tertinggal. Ia tak mendapatkan kehormatan dan kebesaran yang ada pada kelompok pertama yaitu tokoh, da’i dan hujjah. Perbedaan disini adalah perbedaan dakwah dan perbedaan iman yang tertabr dan terpencil. Sebab perbedaan itu adalah lisan yang mengucapkan kebenaran dan bukan sesuatu yang lain.(indikator)
Maksudnya disini adalah bahwa seorang dai yang menyeru pada kebenaran kepada orang lain adalah lebih baik dari pada mukmin berilmu akan tetapi ilmu itu tidak di transfer atau tidak di salurkan pada masyarakat secara umum.

• Menyambung Masa Lalu dengan Masa Depan

Dakwah membutuhkan pada dai yang mempunyai pandangan perubahan secara kesinambungan. Para da’I mengetahui secara baik bahwa di pundak mereka ada beban/tugas risalah bahwa mereka harus menyampaikan sebuah kebaikan (ilmu), menyadari posisi mereka dalam gerbong dakwah yang sedang berjalan dan bahwa mereka adalah mata rantai yang menyambung masa lalu dengan masa depan.

Berdakwah di ibaratkan sebagai sebuah proses penanaman, dahulu pada suyuh kita yang menanamkan nilai2 dakwah yang saat ini bisa kita rasakan dan sekarang adalah masa/ kewajiban kitapun u melakukan yang sama agar penerus kita nantinya dapat merasakan buah dari proses penanaman dahulu.

Dan penanaman itu butuh pembauran dengan umat, bertatap muka dengan mereka, dan menyatakan kebenaran dengan terang-terangan. Sedangakan pilihan khalwat dan meninggalkan perjuangan melawan pemikiran-pemikiran dan kerusakan-kerusakan etika bukanlah solusi. Satu hal yang harus di tekankan oleh para dai adalah bahwa pelarian terhadap perjuangan pada perkaran hina adalah kehinaan itu sendiri.

Mushthafa Shadiq ar-Rafi’i mengatakan:
’demi Allah, orang yang melarikan diri dari perjuangan melawan perkara-perkara hina seluruhnya itulah orang-orang yang meninggalkan ke utamaan-keutamaan seluruhnya’.

Yang menjadi permasalahan saat ini bukan lah disebabkan oleh kurangnya kuantitas pada da’i, bukan juga terletak pada minimnya komitmen mereka terhadap ke islaman karna di setiap belahan bumi/kawasan islam masih ada pemuda-pemuda baik yang banyak jumlahnya. Akan tetapi permasalannya adalah mereka tidak mendeklarasikan ke islaman mereka dan tidak berdakwah, atau berdakwah namun tanpa koordinasi di antara mereka.

Imam Ahmad Melakukan Tajmi’ (Penghimpunan)

Tugas da’i adalah membidik orang2 pilihan masyarakat, melakukan kontak dgn mereka, mengenal mereka, mengunjungi mereka, mengajari mereka cara menyatukan perjuangan-perjuangan islam dan koordinasinya.

Inilah yang di lakukan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, jika beliau mendengar bahwa di suatu daerah ada seorang shalih, zuhud, melaksanakan kebenaran maka belaiu akan mencarinya.

Kita tahu bahwa saat ini tidak disebut seseorang sebagai dai kecuali orang yang mau mempelajari dan mengkaji masyarakat, menanyakan kondisi mereka, mengunjungi mereka di majlis-majlis dan di pertemuan-pertemuan mereka.
Disini Imam Ahmad bin Hanbal mengajarkan pada kita bahwa seorang dai sejati harusnyalah seseorang yang dekat dan mengetahui kondisi masyarakat yang ada disekitarnya. Mengajarkan kebenaran lewat Al Quran dan Sunnah.

Saat ini dan kapanpun seorang dai haruslah dekat dengan masyarakat sekitarnya, berhubungan dengan mereka, mengikuti majlis-majlis yang mereka ikuti. Saat ini Islam tidak lah memerlukan kajian-kajian fiqh saja akan tetapi sangat memerlukan para dai yang bahu membahu dalam mengemban risalah dakwah ini.

Sumber:
Muhammad Ahmad ar-Rasyid
Titik Tolak
(Landasan Gerak Para Aktivis Dakwah )

Rabithah ku Petang ini




Sibuk dengan kepindahan kosan, hingga melupakan amalan yaumiyah yang cukup urgen hari ini, yup Rabithah ku petang ini tak tertunaikan. Beberapa hari ini sibuk sekali dengan rencana pindahan kosan hingga cukup melalaikan obat keterikatan hati dengan para saudara/I yang ku cintai karena Allah,,,Astaghfirullah,,, afwan kawan diriku tlah lalai dalam menjaga keutuhan ukhuwah ini…hiks…hiks .

Sore yang cukup melelahkan, raga cukup merasa penat setelah beberes dan menata kamar kosan baru ini (biar betah..)...hingga mendengar suatu syair yang menyentakkan sendi-sendi hati ini, membangunkan rasa yang sempat terpinggirkan oleh aktivitas dunia….

Entah kenapa…saat mendengar syair ini hampir rasa ku meluruh, dan merasakan panas di daerah mata ku…tak tertahankan hingga menciptakan buliran…
‘sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini tlah berpadu berhimpun dalam naungan cinta Mu, bertemu dalam ke ta’atan bersatu dalam perjuangan menegakkan syari’at dalam kehidupan’… hingga disini tak bisa lagi ku gerakkan kaki untuk menyempurnakan pekerjaan ku…aku biarkan saja tiap syair ini menelusup hingga menembus dinding-dinding rasa ku, memerintahkan otakku untuk beristighfar sebanyak mungkin. Tak tertahankan lagi, hati ku luruh dengan ketenangan dan makna syair syarat do’a.

Teringat akan wajah-wajah lelah mereka yang berjuang demi dakwah di Negara ini…
Terbayang wajah-wajah ikhlas yang membiaskan keletihan…
Senyum tulus mereka silih berganti memenuhi slide ingatan…

Ya Allah,,,
Berkahi perjuang mereka…
Kuatkan pijakan mereka…
Sertakan ridho dalam tiap kerja mereka….
Jaga hati mereka…
Sabarkan mereka terhadap kami…

Ya Allah ampuni ke zhaliman hamba yang telah melalaikan mereka dalam doa-doa hamba, ampuni khilaf hamba yang melupakan dan tak memenuhi hak mereka terhadap diri ini. Jagalah kami dalam pagi dan petang kami, jaga dan kuatkan ukhuwah ini dengan Rabithah Mu.

sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu berhimpun dalam naungan cinta Mu
bertemu dalam ke ta’atan bersatu dalam perjuangan menegakkan syari’at dalam kehidupan.
Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya.
Terangilah dengan cahya Mu yang tiada pernah padam
Yaa Rabb bimbinglah kami…
Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada Mu
Hidupkan dengan ma’rifatmu, matikan dalam syahid di jalan Mu, engkaulah pelindung dan pembela.

Menjaga Hati Demi Dakwah


Tulisan ini di bermula dari perbincangan dengan beberapa akhwat sore kemarin. Pulang dari sebuah acara kita mampir dulu ke kosan salah se orang akhwat, perbincangan demi perbincangan dengan berbagai tema yang meloncat-loncat mulai dari pergerakan politik nasional dalam menghadapi Pilpres yang tinggal menunggu waktu, berbicara mengenai kasus ketua KPK non-aktif Azhari, isu perpecahan yang tak ter blow-up (kasus Irena Handono-Arimatea), dan permasalahan kampus saat ini yg kita sendiri sudah tak mengetahui 100% (coz dah angkatan jebot euy...). pokoknya pembicaraannya gado-gado deh.

Saya dengan salah seorang akhwat memang suka diskusi terutama mengenai permasalahan dakwah kampus (syi’ar n siyasi), sampai-sampai sehabis liqoan yang terakhir pulang itu adalah kami berdua coz suka lupa waktu kalo dah diskusi, tapi alhamdulillah dapet temen diskusi satu lagi hari ini jadi infonya tak berputar disni aja.

Back to tema, entah kenapa pembicaraannya nyampe ke masalah hati. Ini ber awal dari seorang akhwat yg bertanya ke ane mengenai salah seorang yang sejurusan dengan ane di kampus (beda angkatan). Beliau menanyakan hal ini karna ini juga nanti akan menjadi tanggung jawab ane, tapi saat di tanya ane jawab aja agak ogah-ogahan ”biarin aja lah ukh, itu urusan pribadi mereka. Ane males nanggepin masalah2 ini terus, masih banyak yg perlu dipikirin”.”tumben ga mikirin, biasanya paling lantang”imbuh si akhwat. ’Ok nanti lah kita lihat sampai dimana perkembangan mereka.’

Sering ane berpikir mengenai orang-orang yg sering ke sandung hatinya sama hal selain Allah dan dakwah. Apakah otak mereka masih lowong untuk berpikir bermain-main dengan hati mereka?apakah kelelahan fisik sehabis kegiatan di kampus tak menghalau otak mereka untuk tidak berpikir untuk mulai mengotori hati mereka dengan permasalahan ini?. Sangat sering ane memikirkan hal ini sendirian.

Tak pernahkah mereka berpikir bahwa tindakan mereka itu akan mengotori jalan dan niat yang telah mereka bangun untuk dakwah ini. Apakah tak terlintas dipikiran mereka, bahwa apa yg mereka perbuat akan berimbas pada pergerakan dakwah kampus yang tengah di perjuangkan oleh saudara-saudara mereka?mereka mikirin ini ga sih?. Plis deh...

Akhwat,,, mana yang kalian takuti, tidak mendapatkan suami atau tidak mendapatkan cinta Allah?. Cukup jaga diri dan hati kalian, tidak kah kalian tau bagaimana muslimah di Palestina sana sangat sulit mempertahan kan harga diri dan ke hormatannnya? Sementara kalian disini sibuk menebar pesona dengan lebarnya jilbab kalian, dengan ke anggunan jalan kalian dan dengan lembutnya suara kalian...

Ikhwan,,, takutkah kalian jika tak mendapatkan isteri cantik dan shalaehah (katanya!!), apakah rasa takut ini mengalahkan rasa takut kalian pada adzab Allah??tahukah kalian, para pemuda Palestina bahkan rela menjual nyawa mereka demi di lirik oleh Allah, tahu kah kalian bahwa mereka lebih malu jika tak pernah merasakan penjara para laknatullah?
Coba lihat wajah-wajah letih para saudara/i kalian yang telah dan sedang memperjuangkan dakwah ini dengan peluh mereka, dengan kantong tipis mereka. Relakah kalian mengotori kerja2 dakwah mereka hanya demi egoisme hawa nafsu kalian!!!.

Ingatlah ikhwahfillah... bahwa ada tiga alat vital dalam agama dan kehidupan manusia ini seringkali tidak mendapat asahan dan asuhan yang memadai dalam rangka merengkuh suatu perubahan yang konstruktif dalam hidup, yaitu menambah ketajaman penglihatan, pendengaran, ataupun pengelolaan hati (manajemen kalbu) di jalan Allah. Sebaliknya, kebanyakan manusia lebih memperturutkan dirinya pada hawa nafsu yang ditunggangi kebodohan, dusta, dan prasangka yang tidak berdasar (QS 6:148; QS 27:84). Padahal Allah berfirman, ''Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.'' (QS 17:36).

Marilah bersama-sama menjaga hati, mata, dan telinga kita agar tidak tunduk dalam arahan hawa nafsu. Ketiganya haruslah selalu diasah dan dikelola untuk mengetahui, mengerti, serta memahami ayat-ayat Allah, baik yang kauniyyah (alam dan lingkungan sekitar) maupun yang qauliyyah (Alquran dan sunah). Sehingga, kita selalu hidup sesuai kehendak-Nya dan semakin mulia kedudukan kita di sisi-Nya. Tanpa mengupayakan hal itu, niscaya hidup kita akan gelap dan tidak terarah, dan lebih celakanya lagi, di akhirat kita kelak akan menghadap Allah dalam keadaan buta, tuli, dan bisu (meskipun di dunia ini keadaan fisikal kita normal, tanpa cacat apa pun), disebabkan dosa kita yang amat besar, yakni mengabaikan dan lalai akan ayat-ayat-Nya. (QS 17:97).

Saat ini, mari bersama-sama kita ber istighfar.... Ashtaghfirullahal’adziimi.

Romantisme 12 mei...


ada berjuta tangis kala itu...

di sisi lain tawa pun membahana meLihat tubuh berdarah

ada banyak tuntutan kala itu...

ada banyak cita saat itu...

ada segunung harapan menggantung...

kalian kira hanya sekedar kepalan tangan membumbung...

kalian kira sekedar kepenatan fisik yg di inginkan...

kalian kira hanya gerakan tanpa ruhy...

ada banyak yg di pertaruh kan kawan...

ada banyak hal yang saya danbahkan kalian tidak tahu...

12 Mei...tak sekedar perjuangan ke jalan kawan

12 Mei tak hanya sekedar aksi basi...

12 Mei tak hanya sekedar romantisme perjuangan mahasiswa...

tapi lebih pada peletakan dasar cita-cita rakyat...


jadi jangan kotori makna harapan suci mereka dengan aksi basi kalian...

ada banyak cara kawan...
ada banyak jalan...

Makasih mba kasir...

Semalem beLi kue tart di carefour depok untuk di bawa ke rumah kakak ku di Citayem Depok, takutnya ntar para ponakan protes, dari pada di tanyain "ko,,,etek ga bawa apa2...kan etek ulang tahun hari ini..." yah jadinya ku beli lah malem-malem ke carefour Depok tapi bener2 cuma mau beli kue doang...

muter2 di carefour...akhirnya dapet juga yg di cari ...agak pusing mau beli yg mana coz banyak banget macam gaya kuenya...yaudah ambil yg coklat aja...coz penghuni rumah ga ada yg ga suka ma coklat...ok yuuk bawa ke kasir langsung bayar...takutnya lama2 di sini bisa tergoda untuk beli yang lain...

aah...alhamdulillah orang yang belanja dikit jadi ga ngantri banget deh...

tiba2 aja salah satu kasir yang ada deket saya nanya,
"waah..kuenya buat suaminya yah mba???" dengan wajah senyum2 ga jelas...
"ko...senym2 mba...baru nikah yah mba???"nanya lagi kasir yg tadi...

lho....lho...si mab nanya nya ko yang ini siih..ada pertanyaan yang lain ga mba...diriku cuma ngomong sendiri dalam hati...
gimana ga senyum2....orang beli kue untuk saudara di kira untuk suami....masih dalam hati ku jawab...iyaaa mba buat suami...tapi suami khayalaaan...

"wuiiih si mba...ko masih senyum2 siih...???"lha dikira pertanyaannya dah abis, ternyata nambah tho...walah...walah...

ini gara2 diri ku doang nih yg bayar makanya si mba kasir agak SKSD gituh...tapi dari pada pertanyaan si mba kasir makin menjadi maka ku azzamkan diri untuk menjawab (beuh...yoni bahasanya sok beraat...).

sambil senyum ga jelas ku jawab,
'bukan mba...ini buat ponakan2 ku...hari ini saya ulang taun lho mba...'. penjelasan dengan gaya bahasa yg jarang ku gunakan....'aku...blom nikah mba...', tambah ku lagi.
'tapi makasih dah nge doain aku mba...'...

'ooohh,,,kirain dah dah nikah. truzz yg di belakang siapa mba???soalnya dari tadi kyknya sama2 lagi milih kue tuh...'
'oohh...gitu toh...'jawab ku.

denger si mba kasir spontan aja kepala ku melongok ke arah diri ku milih kue tadi...
walah...walah...ada ikhwan yg lagi milih kue juga ternyata...tapi kenapa si mba itu berkesimpulan kalo orang itu suami aku...apa karna penampilannya yg jenggotan n baju rapih yah???....ahh tak tahulah diri ku...

yang penting dah bayar...dan langsung kabur dari si mba kasir...dari pada di ajuin pertanyaan lanjutan, pastinya diri ku ga bisa jawab...coz ga belajar malem kemaren...he....

tapi dalam hati diri ku meng amin kan kalimat si mba kasir yang tadi....he...lumayanlah dapet doa di hari kelahiran....

syukur di angka 24...


SUBHANALLAH....

TAK TERASA PERJALANAN INI TELAH KU HABISKAN BEBERAPA WAKTU

LAMA...TIDAK MEMANG...

TAPI SEMOGA KESYUKURAN ITU SELALU TERUCAP

SEMOGA KE IMANAN PADA RABB...BERTAMBAH...

APAKAH ANGKA INI MENJADI KAN DIRI KU LEBIH

LEBIH MENCINTAI RABB KU...

LEBIH MENCINTAI RASUL SEBAGAI TAULADAN

LEBIH MENCINTAI JALAN INI...

DAN MANCINTAI KELUARGA...

MUHASABAH...

SEMOGA,,,KALI INI TAK KULEWATI DENGAN KESIAAN

SEMOGA,,,KALI INI TAK KU LEWATI DENGAN KEKUFURAN...

SEMOGA...

MET...MILAD DIRI...SEMOGA SELALU TERCURAHI KESEGARAN IMAN...

DI LINGKUPI HATI YG IKHLAS...

SELAMAT MENGHARUNGI....KE HIDUPAN YANG AKAN LEBIH MENDEWASAKAN DIRI DAN FIKIR...

AAMIN....MAKASIH yaa ALLAH....

Mu'adz pun Menangis


Ibnu Mubarak menceritakan bahwa Khalid bin Ma'dan berkata kepada Mu'adz, "Mohon Tuan ceritakan hadits Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam yang Tuan hafal dan yang Tuan anggap paling berkesan. Hadits manakah menurut Tuan?"

Jawab Mu'adz, "Baiklah, akan kuceritakan."
Selanjutnya, sebelum bercerita, Beliau pun menangis. Beliau berkata, "Hmm, betapa rindunya diriku pada Rasulullah, ingin rasanya diriku segera bertemu dengan Beliau."

Kata Beliau selanjutnya, "Tatkala aku menghadap Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam, Beliau menunggang unta dan menyuruhku agar naik di belakang Beliau. Kemudian berangkatlah kami dengan berkendaraan unta itu. Selanjutnya Beliau menengadah ke langit dan bersabda: Puji syukur ke hadirat Allah Yang Berkehendak atas makhluk-Nya, ya Mu'adz!"
Jawabku, "Ya Sayyidil-Mursalin"
Beliau kemudian berkata, 'Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu. Apabila engkau menghafalnya, cerita itu akan sangat berguna bagimu. Tetapi jika kau menganggapnya remeh, maka kelak di hadapan Allah, engkau pun tidak akan mempunyai hujjah (argumen)."
"Hai Mu'adz! Sebelum menciptakan langit dan bumi, Allah telah menciptakan tujuh malaikat. Pada setiap langit terdapat seorang malaikat penjaga pintunya. Setiap pintu langit dijaga oleh seorang malaikat, menurut derajat pintu itu dan keagungannya. Dengan demikian, malaikat pula-lah yang memelihara amal si hamba.

Suatu saat sang Malaikat pencatat membawa amalan sang hamba ke langit dengan kemilau cahaya bak matahari. Sesampainya pada langit tingkat pertama, malaikat Hafadzah memuji amalan-amalan itu. Tetapi setibanya pada pintu langit pertama, malaikat penjaga berkata kepada malaikat Hafadzah: "Tamparkan amal ini ke muka pemiliknya. Aku adalah penjaga orang-orang yang suka mengumpat. Aku diperintahkan agar menolak amalan orang yang suka mengumpat. Aku tidak mengizinkan ia melewatiku untuk mencapai langit berikutnya!"
Keesokan harinya, kembali malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amal shaleh yang berkilau, yang menurut malaikat Hafadzah sangat banyak dan terpuji. Sesampainya di langit kedua (ia lolos dari langit pertama, sebab pemiliknya bukan pengumpat), penjaga langit kedua berkata, "Berhenti, dan tamparkan amalan itu ke muka pemiliknya. Sebab ia beramal dengan mengharap dunia. Allah memerintahkan aku agar amalan ini tidak sampai ke langit berikutnya." Maka para malaikat pun melaknat orang itu.
Di hari berikutnya, kembali malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amalan seorang hamba yang sangat memuaskan, penuh sedekah, puasa, dan berbagai kebaikan, yang oleh malaikat Hafadzah dianggap sangat mulia dan terpuji. Sesampainya di langit ketiga, malaikat penjaga berkata: "Berhenti! Tamparkan amal itu ke wajah pemiliknya. Aku malaikat penjaga kibr (sombong). Allah memerintahkanku agar amalan semacam ini tidak pintuku dan tidak sampai pada langit berikutnya. Itu karena salahnya sendiri, ia takabbur di dalam majlis."
Singkat kata, malaikat Hafadzah pun naik ke langit membawa amal hamba lainnya. Amalan itu bersifat bak bintang kejora, mengeluarkan suara gemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, shalat, ibadah haji, dan umrah. Sesampainya pada langit keempat, malaikat penjaga langit berkata: "Berhenti! Popokkan amal itu ke wajah pemiliknya. Aku adalah malaikat penjaga 'ujub (rasa bangga terhadap kehebatan diri sendiri). Allah memerintahkanku agar amal ini tidak melewatiku. Sebab amalnya selalu disertai 'ujub."
Kembali malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amal hamba yang lain. Amalan itu sangat baik dan mulia, jihad, ibadah haji, ibadah umrah, sehingga berkilauan bak matahari. Sesampainya pada langit kelima, malaikat penjaga mengatakan: "Aku malaikat penjaga sifat hasud (dengki). Meskipun amalannya bagus, tetapi ia suka hasud kepada orang lain yang mendapat kenikmatan Allah swt. Berarti ia membenci yang meridhai, yakni Allah. Aku diperintahkan Allah agar amalan semacam ini tidak melewati pintuku."
Lagi, malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amal seorang hamba. Ia membawa amalan berupa wudhu' yang sempurna, shalat yang banyak, puasa, haji, dan umrah. Sesampai di langit keenam, malaikat penjaga berkata: "Aku malaikat penjaga rahmat. Amal yang kelihatan bagus ini tamparkan ke mukanya. Selama hidup ia tidak pernah mengasihani orang lain, bahkan apabila ada orang ditimpa musibah ia merasa senang. Aku diperintahkan Allah agar amal ini tidak melewatiku, dan agar tidak sampai ke langit berikutnya."
Kembali malaikat Hafadzah naik ke langit. Dan kali ini adalah langit ke tujuh. Ia membawa amalan yang tak kalah baik dari yang lalu. Seperti sedekah, puasa, shalat, jihad, dan wara'. Suaranya pun menggeledek bagaikan petir menyambar-nyambar, cahayanya bak kilat. Tetapi sesampai pada langit ke tujuh, malaikat penjaga berkata: "Aku malaikat penjaga sum'at (sifat ingin terkenal). Sesungguhnya pemilik amal ini menginginkan ketenaran dalam setiap perkumpulan, menginginkan derajat tinggi di kala berkumpul dengan kawan sebaya, ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin. Aku diperintahkan Allah agar amal ini tidak melewatiku dan sampai kepada yang lain. Sebab ibadah yang tidak karena Allah adalah riya. Allah tidak menerima ibadah orang-orang yang riya."
Kemudian malaikat Hafadzah naik lagi ke langit membawa amal dan ibadah seorang hamba berupa shalat, puasa, haji, umrah, ahlak mulia, pendiam, suka berdzikir kepada Allah. Dengan diiringi para malaikat, malaikat Hafadzah sampai ke langit ketujuh hingga menembus hijab-hijab (tabir) dan sampailah di hadapan Allah. Para malaikat itu berdiri di hadapan Allah. Semua malaikat menyaksikan amal ibadah itu shahih, dan diikhlaskan karena Allah.
Kemudian Allah berfirman: "Hai Hafadzah, malaikat pencatat amal hamba-Ku, Aku-lah Yang Mengetahui isi hatinya. Ia beramal bukan untuk Aku, tatapi diperuntukkan bagi selain Aku, bukan diniatkan dan diikhlaskan untuk- Ku. Aku lebih mengetahui daripada kalian. Aku laknat mereka yang telah menipu orang lain dan juga menipu kalian (para malaikat Hafadzah). Tetapi Aku tidak tertipu olehnya. Aku-lah Yang Maha Mengetahui hal-hal gaib. Aku mengetahui segala isi hatinya, dan yang samar tidaklah samar bagi-Ku. Setiap yang tersembunyi tidaklah tersembunyi bagi-Ku. Pengetahuan-Ku atas segala sesuatu yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku atas segala sesuatu yang belum terjadi. Pengetahuan-Ku atas segala sesuatu yang telah lewat sama dengan yang akan datang. Pengetahuan-Ku atas segala yang telah lewat sama dengan yang akan datang. Pengetahuan-Ku atas orang-orang terdahulu sama dengan pengetahuan-Ku atas orang-orang kemudian.

Aku lebih mengetahui atas sesuatu yang samar dan rahasia. Bagaimana hamba-Ku dapat menipu dengan amalnya. Mereka mungkin dapat menipu sesama makhluk, tetapi Aku Yang Mengetahui hal-hal yang gaib. Aku tetap melaknatnya...!"

Tujuh malaikat di antara tiga ribu malaikat berkata, "Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami atas mereka."
Kemudian semua yang berada di langit mengucapkan, "Tetaplah laknat Allah kepadanya, dan laknatnya orang-orang yang melaknat."
Sayyidina Mu'adz (yang meriwayatkan hadits ini) kemudian menangis tersedu-sedu. Selanjutnya berkata, "Ya Rasul Allah, bagaimana aku bisa selamat dari semua yang baru engkau ceritakan itu?"
Jawab Rasulullah, "Hai Mu'adz, ikutilah Nabimu dalam masalah keyakinan."

Tanyaku (Mu'adz), "Engkau adalah Rasulullah, sedang aku hanyalah Mu'adz bin Jabal. Bagaimana aku bisa selamat dan terlepas dari bahaya tersebut?"
Berkatalah Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam, "Memang begitulah, bila ada kelengahan dalam amal ibadahmu. Karena itu, jagalah mulutmu jangan sampai menjelekkan orang lain, terutama kepada sesama ulama. Ingatlah diri sendiri tatkala hendak menjelekkan orang lain, sehingga sadar bahwa dirimu pun penuh aib. Jangan menutupi kekurangan dan kesalahanmu dengan menjelekkan orang lain. Janganlah mengorbitkan dirimu dengan menekan dan menjatuhkan orang lain. Jangan riya dalam beramal, dan jangan mementingkan dunia dengan mengabaikan akhirat. Jangan bersikap kasar di dalam majlis agar orang takut dengan keburukan akhlakmu. Jangan suka mengungkit-ungkit kebaikan, dan jangan menghancurkan pribadi orang lain, kelak engkau akan dirobek-robek dan dihancurkan anjing Jahannam, sebagaiman firman Allah dalam surat An-Naziat ayat 2."
Tanyaku selanjutnya, "Ya Rasulallah, siapakah yang bakal menanggung penderitaan seberat itu?"
Jawab Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam, "Mu'adz, yang aku ceritakan tadi akan mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah. Engkau harus mencintai orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu. Dan bencilah terhadap suatu hal sebagaimana kau benci bila itu menimpa dirimu. Jika demikian engkau akan selamat."

Khalid bin Ma'dan meriwayatkan, "Sayyidina Mu'adz sering membaca hadits ini seperti seringnya membaca Al-Qur'an, dan mempelajari hadits ini sebagaimana mempelajari Al-Qur'an di dalam majlis."

subhanallah...semoga memberikan inspirasi ke imanan untuk kita semua...aamin

Bidadari Untuk Umar RA



Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW. Semenjak ia memeluk islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan thowaf dika'bah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang waro', ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah SAW, "wahai Rasulullah SAW apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya". Rasulullah SAW menjawab, "sudah..."!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah SWT. Karena kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Qur'an lainnya. Rasulullah SAW seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi'raj menghadap Allah SWT. Beliau SAW sering pula menceritakan bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah SWT kepada sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah SAW dimi'rajkan menghadap Allah SWT malaikat Jibril AS memperlihatkan kepada Beliau SAW taman-taman surga. Rasulullah SAW melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril AS, "wahai Jibril AS bidadari siapakah itu"?. Malaikat Jibril AS menjawab, "Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.". Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Karena sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah SWT maka saat itu juga Allah SWT menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya".

“Cinta laki-laki seumpama gunung. Ia besar tapi konstan dan (sayangnya) rentan, sewaktu-waktu ia bisa saja meletus memuntahkan lahar, menghanguskan apa saja yang ditemuinya. Cinta perempuan seumpama kuku. Ia hanya seujung jari, tapi tumbuh perlahan-lahan, diam-diam dan terus menerus bertambah. Jika dipotong, ia tumbuh dan tumbuh lagi.”

assalamu'alaikum...

apakabar diri...
sungguh Lemah...tapi mencoba bertahan dlm genggaman sang Penguasa Ruh...
apakabar iman...
semoga selalu tercurahi cahayaNya...
apakabar amal...
berharap ikhlas selalu mengiringi...

sudah lama tak ku sapa dirimu...
dalam diam ku memperhatikan...
dalam hati ku berkata...semoga ia bertambah kuat...
karna ada Allah sang pemberi kekuatan
ada saudara seiman yg saling mengingatkan...
aaamin...

insyaallah ada sesuatu untukmu..walaupun bukan karyaku...tapi ku harap tetap memberikan sesuatu yg bermanfaat u dirimu...yg ku sadur dr catatan salah seorang Friendlist ku...

(saduran dari email...anonim)

Cerita ini adalah 'kisah nyata' yang pernah terjadi di Amerika.
Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggaannya,
kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk
melakukan kegiatan lain.

Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira
melihat ada truk baru,ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut.
Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.
Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan
memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang
ayah tenang kembali,dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun
dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang
hancur tersebut,tetapi ia tetap gagal. Akhirnya dokter memutuskan
untuk melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut.
Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi
dan jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata,
'Papa, aku minta maaf tentang trukmu.' Kemudian, ia bertanya, 'tetapi
kapan jari- jariku akan tumbuh kembali?'

Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.
Renungkan cerita di atas! Berpikirlah dahulu sebelum
kau kehilangan kesabaran kepada seseorang yang kau cintai. Truk
dapat diperbaiki.
Tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak
dapat diperbaiki.

Terlalu sering kita gagal untuk membedakan antara
orang dan perbuatannya,

kita seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada membalas dendam.
Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.

Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan.
Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya.

Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan
ada waktu untuk mencintainya waktu tidak dapat kembali....

hidup bukanlah sebuah vcd player, yang dapat di backward dan Forward.....
....
Hidup hanya ada tombol play dan stop saja....

jangan sampai kita melakukan kesalahan yang dapat membayangi kehidupan kita kelak.......
yang menjadi sebuah inti hidup adalah 'hati'
hati yang dihiasi belas kasih dan cinta kasih.....
Cinta merupakan nafas kehidupan kita yang sesungguhnya. ........

Tersentuhkah hati anda?
klo ya, artinya anda masih mempunyai hati
Forward lah Post Bulletin ini......
Pengalaman orang lain dapat menjadi hikmah bagi kita....
dan jangan sampai kesalahan orang lain kita ulangi juga........
kirimkan kepada temen2 anda agar mereka juga
dapat membagikannya kepada temen2 lainnya.....

menikah..dan menikah...

NIKAH…NIKAH DAN MENIKAH…..
beberapa waktu ini saya dapet beberapa undangan dari beberapa temen...ini bukan undangan rapat, bukan juga undangan dari pemerintah apalagi undangan penyitaan....(wuaaahh ga deh)...tapi ini adalah undangan yg membuktikan pertanggungjawaban mereka terhadap salah satu sunnah Rasulullah, bentuk pertangungjawaban terhadap slogan yg sering mereka umbar..."berjuang sepenuh dien"...yah undangan pernikahan. kalo ga salah sampe bulan mei depan ada undangan 6-8,,,ini masih undangan gy dah pasti, belum undangan yg nanti akan menyusul...oohh God...berarti saya harus menyisihkan cepek-an saya untuk menghadirinya...

pembaca: yah ga ikhlas doong?
saya:bukan gituh...tp itu hanya batu sandungan kecil bg orang kecil spt saya..(gede kaleee...he)
pembacca:syukur dah...
saya: :)

ok kembali ke topik utama...menikah...nah tmen2 jgn takut kalo berbicara tentang topik yg satu niih...kita (yeee...kita...situ aja kalii) yg blom nikah jg berhak ko u mengulas masalah ini...maksudnya berbicara mengenai pernikahan bukan hanya hak prerogatif dr mereka yg udah nikah...u kita yg lajang juga boleh ko...insyaallah ga bayar....

pembaca: iy percaya
saya:makasiih


##Menikahlah Karena Allah##
yang ini udah pasti adalah kunci kebahagiaan setelah menikah, kalo ga karna Allah SWT truz karna apa dong yaahhh. Innamal a’malubinniaat....pastinya temen-temen lebih paham dari pada saya mengenai Hadist yang pertama ini, intinya apa yg kita niatin di awal pasti itu yang akan kita dapetin nanti dan beruntunglah bagi orang yang niatin nikah hanya karena Allah dan merugilah orang yang mempunyai niat selain itu.

Sungguh temen-temen...hanya Allah yg layak kita tempatkan di urutan pertama dalam hati kita setelahnya yaah up to you deh. Selain itu Allah itu sesuai dengan prasangkan hambanya, so jika kita telah meniatkan menikah karnaNya maka Allah adalah tebusan bagi kita tapi tentunya tergantung bagaimana kita nanti menjalankan niat yg kita bangun tadi.

Ingetlah orang yang akan menikah aja ada janji dari Allah apalagi yang udah menikah... ga percaya...nih janji dari Allah bagi orang yg bakal nikah :
1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26). Nah sebaik apakah diri kita saat ini ???

2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (An Nuur: 32).
3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160).

4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar Ruum : 21).

5. "Dan Tuhanmu berfirman : 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina' ". (Al Mu'min : 60).

6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.

7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 - 6) Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Muhammad : 7)
Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40)

10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al Baqarah : 214) Itulah
janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.


##Menikahlah maka Engkau akan kaya##
kayaknya slogan ini ato kalimat ini dah ga asing lagi deh ya buat kita, hampir dari sebagian orang yang mau menikah terutama yang muslim make landasan ini sebagai landasan teoritisnya dalam proposalnya....

pembaca: ha...emang gituh ya???

Saya: Yah ga tau juga sih baru nebak doang....he...

Pembaca: yaaah kiraiiiin...

Saya: kirain jugaaa.....

Yang harus digaris bawahi disini adalah kata-kata KAYA...nah jangan pernah mengartikan dan mengukur KAYA itu hanya dari Materi atao duit ajah... mari kita generalisasikan KAYA dari sudut mana aja...dari mazhab mana aja en dari bagian mana ajaa...makna kaya bisa saja sama dengan tambah dewasa, tambah syukur nikmat, tambah bahagia, tambah kerjaan, tambah pikiran....he yg terakhir ga serius tuh....pokoke tambah segala-galanya deh terutama yg baik...pokoke sence of good personality terasah kayaknya.

Tapi sepertinya mang bener deh ya, disaat seseorang telah menikah maka yang harus bertanggung jawab atas dirinya dan keluarganya adalah dia, dengan cara apapun dan bagaimanapun mereka akan berusaha untuk berbuat yang terbaik demi keluarga yang mereka bangun.

Nah gimana...tertarik ga untuk nyoba nikah....

Pembaca: kog nyoba...langsung aja?

Saya : iyah...maksudnya ituuh...

Pembaca: yuuks...

Saya: Lha....

Maaf kalo pembahasannya ga serius yah...tapi saya hanya mencoba untuk mengungkapkan sesuatu yang ada di otak saya...tapi yah hanya segini dan begini doang dapetnya...kalo kurang tolong diperbaiki kalo lebih yah tolong dikurangi...lho....he.


Maka...maka....apa keputusannya????


jangan menikah karena cinta, karena ketika cinta itu habis, maka apa lagi yang dipertahankan..
tapi menikahlah karena Allah,,karena cinta kita pada Allah adalah kekal…

ikhlas

Makna Ke Ikhlasan

“Dan mereka tidak diperintah, kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan di dalam menjalankan ajaran agama”. (al-Bayyinah:5)

Keikhlasan adalah inti dan ruh peribadatan. Ibnu Hazm berkata, niat adalah rahasia peribadatan. Kedudukan niat terhadap amal sama dengan kedudukan ruh terhadap jasad. Mustahil apabila peribadatan itu hanya berupa amalan yang tidak ada ruhnya sama sekali, seperti jasad yang teronggok.

Ikhlas adalah dasar diterima atau ditolaknya suatu amalan, dan juga kunci untuk menuju kemenangan atau kerugian yang abadi, jalan menuju sorga atau neraka. Manakala keikhlasannya itu cacat maka ia akan membawa pelakunya menuju neraka, tetapi manakala keikhlasan bisa terealisasikan maka ia akan membawa pelakunya menuju sorga.

Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (al-Kahfi:110)

Makna Ikhlas

Ikhlas berasal dari kata khalasha, maknanya yaitu kejernihan dan hilangnya segala sesuatu yang mengotorinya. Dengan demikian, kata ikhlash menunjukkan kepada sesuatu yang jernih, bersih dan bebas dari campuran dan kotoran. Di antara makna ikhlas menurutb ulama’ adalah “Amal yang dilakukan hanya karena Allah, tidak untuk selain Allah”

Orang yang Ikhlas (mukhlis) adalah orang yang tidak peduli apakah keluar seluruh kemampuannya di hati orang lain karena kebenaran hatinya terhadap Allah, dan dia tidak ingin menampakkan amalnya meskipun hanya sebiji sawi kepada orang lain

Beratnya Meraih Kesempurnaan Ikhlas

Para salaf mengakui, bahwa merealisasikan ikhlas dan memperbaiki niat adalah perkara yang sangat sulit. Ini dikarenakan hati kita memiliki sifat suka berubah dan berbolak-balik, sehingga bisa jadi seseorang pada mulanya berniat ikhlas, namun di tengah jalan niatnya ternodai atau bahkan berubah. Demikian pula sebaliknya ada yang mulanya salah dalam niat, namun akhirnya tahu akan kekeliruannya, lalu memperbaiki niat tersebut.

Maka mengetahui berbagai persoalan yang berkaitan dengan keikhlasan amat perlu bagi kita, sebagai salah satu upaya menjaga hati, agar senantiasa lurus tertuju kepada Allah. Tidak goyah oleh segala gangguan dan godaan, baik was-was syetan maupun segala yang dicenderungi oleh hawa nafsu.

Keikhlasan yang sempurna amat-lah sulit digambarkan, kecuali oleh orang yang telah menyerahkan cinta-nya secara utuh kepada Allah dan mengutamakan akhirat. Apalagi mengingat, bahwa manusia memiliki sifat banyak lupa dan mempunyai kecenderungan yang besar terhadap kehidupan duniawi, bahkan banyak pula yang terpedaya olehnya.

Biasanya keikhlasan akan sulit untuk menembus hati orang yang telah terpesona dan tergantung dengan kehidupan dunia, kecuali atas taufik dari Allah. Jangan jauh-jauh, kita tengok dalam hati kita masing-masing dalam hal yang ringan saja, seperti makan atau tidur misalnya, kita melakukan itu biasanya karena memang kita menginginkannya. Jarang terbetik di dalam pikiran kita ketika melakukan itu adalah agar badan kita kuat dan sehat, sehingga dapat melakukan ibadah kepada Allah dengan baik. Demikian pula dalam melakukan berbagai amal yang lain, kita sering merasakan adanya berbagai bisikan dan gangguan yang menggerogoti kemurnian niat ikhlas kita kepada Allah.

Maka selayaknya masing-masing kita bersikap waspada, membentengi diri, memusatkan niat dan tujuan pada keikhlasan yang sempurna, jangan hiraukan was-was syetan, sebab was-was dan bisikan syetan akan menghancurkan dan melemahkan kita. Dan ketika amal-amal shaleh yang kita kerjakan terkena polusi, maka janganlah merasa lemah, sebab kotoran-kotoran tersebut dapat dihilangakan, sehingga amal tersebut menjadi benar-benar jernih dan tidak hilang pahalanya.

Bila Keikhlasan Ternodai

Bagaimana seseorang bersikap, apabila keikhlasan suatu amal yang dia kerjakan ternodai? Sebab tak jarang orang yang menghadapi masalah ini lantas surut dari berbuat kebaikan, khawatir terkena riya’.

Abu Thalib al-Makki berkata, “Seseorang tidak boleh meninggalkan amal shalih karena takut terkena penyakit pada amal, karena memang itulah yang dikehendakai oleh musuhnya (syetan). Tetapi dia harus kembali kepada niatnya semula, niat yang benar. Jika amal tersebut tersusupi oleh penyakit, maka hendaknya ia segera mencari obatnya, berusaha menghilangkannya dan tetap pada niat yang benar dan tujuan yang baik. Tidak boleh meninggalkan suatu amalan karena manusia, atau karena malu terhadap mereka. Sebab beramal karena manusia adalah syirik, dan meninggalkannya karena mereka adalah riya’. Meninggalkan amal karena khawatir akan masuknya penyakit (riya’) di dalam hati adalah kebodohan, dan meninggalkannya ketika amal tersebut sedang dilakukan (karena keikhlasannya terganggu) adalah suatu kelemahan. Siapa saja yang beramal karena Allah dan meninggalkannya juga karena Allah, maka tidak ada masalah baginya selagi masih berada dalam koridor ini, tentunya setelah ia dapat mebuang jauh jauh segala niat buruk. ”

Dapatkah Niat yang Rusak Diperbaiki?

Sebagian orang ada yang menyangka, bahwa apabila amal kebaikan dimulai dengan niat yang salah, maka amal tersebut harus ditinggalkan. Ini adalah anggapan yang salah. Niat itu dapat diperbaiki dan dibangun di atas amal perbuatan tersebut, tanpa harus meninggalkannya. Sebagian salaf ada yang pernah mencari ilmu tanpa niat yang sempurna dan benar, kemudian mereka menyadari dan akhirnya kembali kepada Allah serta memperbaiki niat mereka, memulai niat menuntut ilmu dengan niat yang benar.

Imam adz-Dzahabi mengatakan, “Para salaf mencari ilmu karena Allah, sehingga mereka menjadi mulia dan menjadi imam yang diteladani.” Ada juga di antara mereka yang mulanya mencari ilmu bukan karena Allah, setelah mereka mendapatkan ilmu mereka introspeksi diri, maka ilmu mereka telah mengantarkan mereka kepada keikhlasan di tengah jalan. Mujahid berkata, “Kami mencari ilmu, dan pada mulanya kami tidak memiliki niat yang benar, kemudian Allah mengaruniakan niat kepada kami.”

Keikhlasan Yang Ternodai

Seseorang yang telah berusaha beramal dengan ikhlas, namun ternyata masih ada noda yang mengotorinya, seperti kealpaan atau syahwat, maka pahala amalnya tidak hilang secara keseluruhan. Ini merupakan keutamaan dari Allah untuk hamba-hamba Nya, sehingga kaum muslimin tidak terjatuh ke dalam keputusasaan dan kesempitan hidup. Kotoran-kotoran yang semacam ini sangat sulit dihilangkan, kecuali sebagian kecil saja. Namun demikian bukan berarti, bahwa noda tersebut tidak berpengaruh terhadap amal, ia tetap membuat pahala suatu amal menjadi berkurang kesempurnaannya, namun tidak sampai kepada tingkat menghapuskannya sama sekali.

Oleh karena itu seorang hamba setelah berusaha semaksimal mungkin, hendaknya senantiasa khawatir antara ditolak dan diterima amal perbuatannya, takut kalau amal ibadahnya terdapat penyakit yang bahayanya lebih besar daripada pahalanya. Karena itu jangan sampai ada ujub dan bangga dengan amalnya, dan bahkan terus meningkatkan kualitasnya.

Memperlihatkan Amal Kebaikan

Memang, pada dasarnya amal kabaikan haruslah disembunyikan dan tidak perlu di tampakkan kepada orang lain, kecuali yang memang harus ditampakkan seperti shalat berjama’ah dan haji. Namun dalam keadaan tertentu memperlihatkan amal shalih dapat dibenarkan asalkan memenuhi syarat, yaitu:

Pertama, bebas dari riya’ (bukan untuk pamer)

Kedua, terdapat faedah diniyah dari menampakkannya.

Misalnya untuk memberikan contoh kebaikan, menguatkan orang yang lemah, atau untuk menenangkan dan memberikan kabar gembira. Seperti yang pernah dikatakan Abu Sufyan bin Harits, salah seorang paman Nabi menjelang wafatnya, “Janganlah kalian menangisi aku, karena sejak masuk Islam aku tidak pernah melakukan dosa.”

Children From Palestin

Children From Palestin

Sampai saat ini Israel laknatullah masih saja menggempur Palestina dengan berbagai macam cara. Serangan di lakukan memalui udara, laut dan darat. Berbagai macam cara telah mereka lakukan untuk melumpuhkan kekuatan HAMAS yang katanya punya basis yang besar di di jalur Gaza. Dengan serangan yang tak mengenal siapa dan dimana ini, Israel masih saja menganggap bahwa ini hanya merupakan test-case terhadap senjata yang mereka miliki, tapi bagi saya alasan ini sungguh sangat menggelikan bayangkan saja…masa mencoba peralatan dan amunisi perang ditengah kerumunan penduduk sipil. Dasaar manusia licik, anak kecil saja bisa tertawa mendengar pendapat yang bodoh ini.

Hingga hari ini (14 Januari 09) warga Gaza yang syahid telah mencapai angka 1000 orang, pemirsa ini hanya angka kematian sejak Israel memblokade secara resmi Gaza sejak akhir Desember tahun lalu, belum termasuk angka kematian pada tahun-tahhun lalu, belum termasuk angka kematian bulan lalu dan hari-hari yang lalu. Ini adalah angka kematian beberapa minggu terakhir, bayangkan saja hanya dalam waktu dua minggu Israel telah mengahantarkan beberapa penduduk Gaza kepada Rabbnya, itu artinya dalam sehari Israel telah menghadiahkan kematian pada 71 tiap harinya orang Gaza dan kebanyakan yang meninggal bukanlah dari kalangan militer tapi adalah masyarakat sipil mencakup ibu-ibu dan anak-anak, bagaimana dengan yang terluka yang kemungkinan akan menjadi orang berikutnya yang akan menyusul saudara-saudara mereka. Sepertinya mereka (israel) takkan bisa menghitungnya. Padahal yang mati dari kalangan Israel hanya berjumlah 13 orang dan sembilan diantaranya merupakan militer, sungguh sebuah perang yang tak berperikemanusiaan (ada ga ya perang yg ber perikemanusiaan???)

Israel memang penjahat perang sejati, lihat saja dengan sadar mereka justru menghadapkan moncong senjata dan rudal mereka di kompleks sekolah, dan kamp-kamp pengungsian yang pastinya kebanyakan di isi oleh para wanita dan anak-anak. Sepertinya ketakutan Israel memang sangat beralasan karena beberapa waktu sebelum Israel menggempur dan memblokade jalur Gaza, HAMAS telah mewisuda sekitar ±4500 Hafizd dari kalangan anak-anak.

Saat ini kenyataan yang kita rasakan dengan apa yang terjadi di bumi Palestina sangat jauh berbeda. Jika di sini (Indonesia dan yang lainnya) Allah menancapkan penyakit wahan dan mencabut rasa gentar dari lawan (kafir) namun di Palaestina yang terjadi adalah sebaliknya, Allah telah menumbuhkan rasa keberanian yang pernah dimilliki oleh Khalid pada saat berhadapan dengan perang pada masyarakat Palestina, Allah pun menancapkan kebajikan pada mereka sebagaimana dalamnya kebajikan Abu Bakar, Allah pun menghunuskan kaimanan pada mereka sebagiamana dalamnya ke imanan Umar, Allahpun menumbuhkan rasa cinta pada AlQuran sebagaimana kecintaan Usman pada AlQur’an, dan Allahpun telah memberikan kecintaan mereka (masyarakat Palestina) pada ibadah sebagaimana kuatnya ibadah Ali. Dan untuk bangsa kera ini Allah menancapkan sedalam-dalamnya dan sekuat-kuatnya pada hati mereka ketakutan yang amat sangat luar biasa.

Ini adalah modal utama masyarakat Palestina saat ini, saat mereka mengalami pemarjinalan negara-negara dunia yang tak berkutik saat anak-anak mereka meregang nyawa di depan mocong senjata tentara laknatullah, disaat mereka harus melihat suami-suami mereka hilang dan tak kembali di renggut oleh kepongahan para tentara kera ini. Kekuatan Ruhyi dari Rabb sang pemberi kekuatanlah yang menyebabkan mereka tak pernah lelah untuk membela bumi kiblat pertama, kekuatan AlQuran lah yang menjadikan mereka masih bertahan dan berjuang demi merebut kembali negri para anbiya.

Anak-anak mereka telah menjadi taruhan mereka didepan Rabb sang pemilik ruh dan jasad, maka perniagaan inilah yang mereka tunggu masanya. Tak ada kesedihan yang ada hanyalah gurat kebahagiaan karna nantinya mereka bisa dengan lantang mempertanggung jawabkan amanah yg Allah titipkan pada mereka. Allah telah memberikan kesempatan pada masyarakat Palestina untuk langsung melakukan perniagaan pada Allah akan tetapi bukannya kita bersyukur ya atas apa yang telah dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, tapi saya hanya berusaha untuk berhusnudzon terhadap ketetapan yang digariskan oleh Allah terhadap saudara-saudara saya yang di Palestina.

Apalagi Allah telah menggantikan ruh para syuhada dengan kelahiran kurang lebih 3000 bayi2 selama masa blokade yg nantinya akan menggantikan sepak terjang jihad mereka yg telah syahid…

Sungguh Allah tak pernah meninggalkan mereka, saya dan kita semua…
Semoga keberkahan selalu Allah curahkan pada saudara/I kita d iPalestina.

Soo…berdoalah jika hanya itu yg bisa kita lakukan…
Ya…Allah berikanlah keutamaan pada saudara/I kami di Palestina…Aaamin.

aKsi or ReKrEaisI

Bismillahirrahmanirrahiimi….

Jumat 2 januari jam 1pm,,,

Duuh panas banget deh, sebenarnya males nih buat ikutan aksi tapi karna yang akan dibela adalah saudara2 muslim saya yang di Palestin maka dengan tekad bulat saya langkahin juga kaki menuju tempat perjanjian saya ma temen akhwat yang lain.

Cheess,,, wuis matahari nyengat banget dah ditambah ma dosa-dosa saya yang dah membumbung maka jadilah saya saat itu orang yang sedang berada di neraka dunia (lebay daah),,, tapi ni bener, hari ni panasnya Masyaallah deh mana saya pake gamis item lagi tapi untung aja pake jilbab putih (coz ta’limatnya gitu,,he) jadinya ga sampe bikin semangat saya tewas lah apalagi sembari nginget perjuangan saudara2 saya yang ada di Palestin jadi tambah semangat deeh,,, yo ayo,,,ayo semangat lagi begitulah kira2 hati saya berkata saat itu.

Tapi sebelumnya saya singgah bentar ke warnet mau testimonial dulu ke temen yang dipadang,,, mau manasin mereka yang belum aksi,,,he,,,baikhaan.

Awalnya saya harusnya berangkat dengan beberapa akhwat tapi ternyata ada yang dah berangkat duluan,,, jadilah saya hanya berdua dengan teman saya yang satu-satunya saat itu. Karna nungguin rombongan DPD Jaktim yang belum keliatan mau berangkat maka saya dan teman berazzam untuk merangkat duluan ma Busway (maksudnya naik Busway). Dalam perjalanan saya bertemu dengan tampang-tampang yang ga jauh beda dengan saya dan teman (sama-sama ninja,,he) ada juga rombongan jenggoter (alah apa coba). Ga kerasa Busway yang saya tumpangi telah berada di dukuh atas soalnya saya lagi keasyikan baca buku dari gerakan ke Negaranya ustadz Annis yang saya dapet gratis dari sekolah LDK tanggal 25 Desember kemaren,,, ok waktunya transit, Cuma satu shelter doang untuk meunju ke bundaran H.I tempat nongkrong saudara2 saya PKS dari wilayah lain.

Subhanallah mulai dari Shelter Tosari menuju H.I jalanan dah macet banget, Busway yg biasanya cepet (secara punya jalur sendiri) ga bisa berbuat apa2 (mau terbang ga punya sayap, mau ilang ga bisa sulap…he) soalnya jalur arah Kota dah macet disebabkan oleh bergelimpangannya massa PKS, saat itu kiri kanan banyak bus yg kosong(kayaknya bis carteran massa PKS). Waah banyak deh komentar orang2 yang se Busway ma saya mulai dari yang simpati sampai yang merutuki massa yang bikin mereka telat sampai tujuan,,,mh ksian juga siih. Tapi dengan baik hati coordinator bus yang saya tumpangi membukakan pintu depan busway agar massa dan simpatisan PKS yang akan aksi bisa keluar,,, waduh baik banget dah tuh bapak (semoga dimudahin juga urusannya ma Allah).

Ada kebanggaan tersendiri bagi saya jika mengikuti aksi2 yag diselenggarain ma PKS, aksi2 yang dilaksanain ma PKS tuh jauh dari capek coz ada rasa seneng ketemu ma sodara seiman dan seperjuangan (walaupun ga kenal), trus aksinya jg aksi damai belum pernah kejadian aksi yg menyebabkan berjatuhannya korban, dapet taujih dari ustadz2 yg punya ilmu ruuaarr biasa dan sholeh, dan lainnya, pokoke kerasa deh ruh memperjuangkan apa yg di aksikan itu di tambah dengan cuaca yang hampir selalu mendung dan ga panas…betah deh aksi jadinya.

Trus ada yang beda juga antara aksi2 PKS ma aksi2 organisasi yang lainnya. Hampir ditiap aksi yg dilaksanain ma PKS ramai oleh Pasutri alias pasangan suami istri baik yg lama dan baru yang membawa serta keluarganya mulai dari anak, ponakan, kakak, adek, bahkan orang tua, jadi kalo lagi aksi ga kerasa aksi justru yang kerasa itu kayak lagi rekreasi atawa pikniknya keluarga besar PKS gituh. Tapi kayaknya acara aksi damai mang jadi agenda kumpul bareng sama keluarga besar PKS selain Book Fair.

Perhatiin deh kalo kamu ngikutin aksi yang penyelenggaranya PKS, pasti rame ma anak2, bayi, batita, bahkan kakek2 dan nenek2. kalo dah ngeliat ini saya ma temen selalu koment gini, “ini aksi pa ajang rekreasi yah???”. Soalnya kalo dah nyampe deket monas pasti banyak yang ngegelar tiker dan ngeluarin bekel makanan dan abis tuh pada ngelingker deh (benerkan kayak rekreasi…he). Trusz ada juga pasangan baru yang gandengang….walah2 jadi mupEng nih….he.

Tapi mang itulah faktanya,,,, Allah mengikat mereka dengan ke Imanan bukan dengan harta dan kekuasaan semu …. Allah mengikat kita dengan kebeningan hati hingga merangkai ukhuwah yang akhirnya membentuk jalinan Indah persaudaraan.

tawaQu

Maaf kepalamu ku injak

Kejadiannya sih udah lama yah, sekitar tahun 2006 saat aku baru menginjak semester tiga di Unversitas Negeri Jakarta (UNJ). Masih menyandang predikat sebagai mahasiswa baru tentunya semangat pun masih baru alias masih seger. Hampir tiap kegiatan yang di selenggarakan oleh BEM baik itu tingkat jurusan sampai tingkat universitas ga bakal terlewatkan.

Apalagi yang namanya kegiatan fisik dan pengetahuan politik adalah kegiatan yang paling aku gandrungi saat itu dan sampai saat ini. Karna ketua BEM dan kepengurusan BEM tingkat universitas saat itu adalah orang-orang atau kakak angkatan yang saya kenal dan saya tahu bahwa kredibilitas mereka sangat baik maka tanpa berpikir panjang saat ada acara dari Departemen Sosial Politik sayapun mendaftarkan diri untuk mengikuti acara tersebut yang akan dilaksanakan diluar kota dengan konsep kemah sederhana selama dua malam tiga hari.

Tiba saatnya Sospol Adenture Camp dilaksanakan dengan peserta yang sangat sedikit, hanya 10 orang, enam laki-laki dan empat perempuan yang salah satunya adalah saya. Walaupun dengan jumlah perserta yang sedikit tapi itu tidak menyurutkan langkah panitia untuk tetap melaksanakan acara SAC ini, dan kamipun para peserta menjadi semangat melihat kegigihan panitia dalam menyelenggarakan acara tersebut.

Tiap materi kami serap dan kami terima dengan lapang apalagi banyak materi yang memang lagi up-date saat itu terutama mengenai materi perpolitikan tingkat kampus hingga nasional misalnya intelegen nasional dll, sebagai peserta kami cukup antusias apalagi dilakukan out-door dan dinginnya udara Cikoneng bogor tidak membuat semangat kami mengendur.

Jreng....jeng….jeng….tibalah saatnya pelaksanaan acara jurig malam. Dengan konsep yang lumayan kuno saya sudah bisa menebak bagiamana nanti kami akan diperlakukan oleh panitia. Malam itu kami dibangunkan pukul setengah dua malam,,,,wuiih dingin beudah udara ngerasa kayak di kutub utara apalagi saya ga terlalu cocok ma udara dingin,,, maka jadlah saya orang yang paling sengsara didunia saat itu karna menahan dingin,,,tapi semangat saya untuk ngikutin acara ini dah bikin rasa dingin menguap begitu saja.

Kegiatannya berlangsung dengan lancar, seperti biasa acara jurig malam sangat kental dengan nuansa penggojlogan. Kami diperintahin untuk menutup mata ma slayer yang di bawa…nah abis itu kita dipisah2in deh…suer bener2 ga tau mau di bawa kemana…setelah itu kita diperintahin untuk mengikuti kata2 dari komandan panitia yang isinya mengenai sumpah dan janji untuk menjadi mahasiswa yang proaktif dan professional…hingga akhirnya ada perintah….

Sekarang kalian buka slayer kalian….

Dan dalam hitungan 10....kalian harus sudah berada didepan saya
(pas dibuka...seed daah...jantung saya bedegup kenceeng banget,,,, secara saya paling jauh jaraknya ma komandan panitia dan keadaanpun gelap bangeet)

Tapi dengan semangat empat lima...maka sebagai peserta yang baik saya berlari sekenceng-kencengnya menuju sumber suara.

Bismillahirrohmanirrohiim...saya langsung ngacir tanpa tau siapa dan apa yang saya injek...ternyata ada seorang temen peserta perempuan yang juga berlari didekat saya tapi sialnya dia terjatuh tepat didepan saya....walhasil tanpa bisa dicegah dia harus merelakan kepalanya untuk saya injek,,,,ya Allah ga tega siih tapi mo gimana lagi...secara otak saya ga bisa langsung ngasih perintah ke badan untuk langsung berenti waktu temen saya jatuh....tapi live must go on karna jika saya terlambat nyampe komandan bisa-bisa saya kena punishment organisasi lagi,,,,iih ga mau.

Dengan nafas ngos-ngosan saya dan teman yang kepalanya saya injek akhirnya sampai tujuan dengan selamat alias kurang dari hitungan sepuluh....waduuh bisa dibayangin cepetnya saya lari....tapi ditengah nafas yang ngos-ngosan saya lirik-lirikan ma temen yang kepalanya ke injek dan tanpa bisa ditahan kita berdua ga bisa nahan tawa....sesek sih ya tapi mo gimana lagi keadaanya mang begitu....

Karna kita ga bisa ketawa lepas maka jadilah kita berdua sesak nafas karna nahan ketawa dan perut jadi tegang....haah untuung aja keadaan cukup gelap hingga ga ketahuan ma panitia.

Setelah acara selesai...ternyata acara jurig malam itu peserta lainnyapun mengalami peristiwa2 yg bisa dibilang lucu,,, ada yg ketonjok ma temennya ada yg ketabrak saat lari...dll.

Sampe sekarang kalo saya dan temen yg kepalanya saya injek itu cerita mengenai peristiwa penginjakan kepala itu kita jadi ketawa sampe sesek nafas...coz lucu banget.

Maaf ya kepalamu ku injek....he.


Dilarang bersuara


Pengalaman ini bener2 lucu dan bikin perut tegang. Ceriyanya gini... waktu itu lagi ada acara dari BEM Fakultas, semacam acara rekruitmen tingkat fakultas lah, namanya Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas atawa PKMF. Syaratnya udah ngikutin pengkaderan tingkat jurusan. Lagi2 acaranya didaerah puncak bogor tepatnya diCisarua.

Seperti biasa pada malam ketiga tepatnya malam minggu, sekitar pukul dua atau jam setengah tigaan para peserta akan dibangunkan untuk mengikuti jurig malam tapi ini sifatnya ga monoton harus penggojlokan gitu, tapi saya udah dibangunin dari jam setengah dua soalnya diperintahin jadi spy women alias mata2 or intel gitu....
Waktu dikumpulin diluar villa kita dikasih instruksi mengenai sebuah permainan/simulasi seperti badar game sama fasilitator...tapi dasar mahasiswa ada aja yang pengennya becanda mulu... nah saking geramnya tuh sang fasilitator karna ada yg berusaha memecah konsentrasinya maka keluarlah perintah....

Tidak ada suara !!!

Seketika suasana hening.....

Akan tetapi kami dikejutkan oleh suara misterius

Kurang lebih beginilah bunyinya.....

Tuuuut....tuuuuttt.....(maap kalo salah penulisan...he)

sontak suasana makin hening mendengar bunyi misterius itu (sebenarnya orangnya yg misterius) akan tetapi ini hanya berlaku beberapa detik saja,,,

Tiga detik kedepan suasana dah riweh kayak dipasar pagi, riweeh ma suara ketawa dari para peserta (palagi peserta laki tuh...) dan suara yang saling tuding...sumpah sayapun ketawa ngakak,,,secara orang lagi adem bisa2nya kepikiran untuk buang hajat.... mana habis diperintahin buat ga bersuara lagi....

Paginya kita ga berenti bicarain kejadian semalam...dan ternyata pelakunya udah katahun.... dan memang kita dah ga heran lagi siih... karna orang ini yang menjadi ketua BEM tingkat fakultas tahun 2008 ini.... kepribadiannya udah ga ganda lagi tapi dah multi kepribadian....

Gimana ga.... orangnya secara fisik digandrungi cewek,,, akademik ok,,,,organisasi good apalagi hafalan dan bacaan Qur’annya hampir semua mahasiswa tau itu....haaah untung aja kita dah pada tau dia orangnya gimana kalo ga...waaah dah dicap sebagai Trouble maker tuh.

Masih pada inget ga ya...peristiwa ini....

kemengan PKS

Astaghfirullah dah lama ga nulis niih coz kemaren2 lagi mummeet banget deh… ya Allah engkau selalu memberikan benturan-benturan kecil demi untuk mendewasakan ruh hamba… makasih ya Allah…


Beberapa hari lalu baca koran Republika punya temen tapi lupa tanggal berapa…

Bulak balikin Koran mpe tangan cape…dan bertemulah mata ini dengan sebuah berita yang insyaallah bikin hati ku senang, bahagia n semoga bisa ngedongkrak semangat juga untuk tetep istiqamah….


mm..mm beritanya mengenai permasalahan aksi-aksi Palestina yang deselenggarakan oleh PKS yang akhirnya dibawa kemeja hijau oleh Panwaslu karNa dianggap melakukan kampanye terselubung. Sekedar info saja dibelahan bumi Indonesia manapun pastinya kader PKS tiap tahun ngadain aksi damai baik itu mengenai Palestina, Afganistan, Iraq dan lainnya dulu juga saat Poso dan Aceh masih panas kita (maksudnya PKS…J) juga ngadain aksi peduli koq,,,, so jangan terlalu cemburu lah ma apapun yang dilakuin ma PKS..OK. selama empat tahun di Jakarta insyaallah saya ga pernh absent saat ikut aksi.


Sebenarnya aksi yang digalang sama PKS selalma ini, terutama aksi yang dilaksanain pada Januari ini yang mengedepankan isu Mengutuk Agresi Israel ke Gaza merupakan aksi pertama yang dilakukan oleh Negara-negara dunia dan aksi ini menjadi titik tolak dilakukannya aksi-aksi serupa di Negara-negara lain…mh…mh.keren ga tuh (astaghfirullah) maaf ya kalo sombong dikit, tapi memang faktanya demikian.


Lucunya aksi damai yang dilaksanakan oleh PKS ternyata tidak semua orang terutama sama orang atau lembaga yang memang tidak menginginkan perkembangan pada partai da’wah ini. Saking paniknya mereka sampe-sampe tega-teganya ngaduin aksi ini ke mahkamah agung karna dianggap sudah melakukan kampanye terselubung… aneh bin ajaib deh… aksi kemanusiaan dibilang kampanye… eh tapi kayaknya bener juga deh kalo PKS memang ngelakuin kampanye…. Yaitu kampanye anti perang dan anti penindasan… benerkan!!!.


Aksi yang melibatkan ribuan kader PKS dari yang kecil, anak sekolah, mahasiswa, mak dan bapa-bapak, ummi dan abi, cucu, kakek-nenek, pokoke lengkap deh ya..semuanya tumpah ruah dijalanan… mungkin ga yah mereka takut dengan banyaknya kader PKS yang ikut aksi yang secara tidak langsung juga memperlihatkan basis kekuatan massa yang dimiliki oleh PKS. Kayaknya ini salah satu penyebab di aduinnya PKS ke Polres.


Menurut saya alasan tuduhan kampanye terselubung yang dililhat dengan banyaknya bendera bernomor adalah alasan yang terlihat sekali sebagai alas an yang di reka-reka, saya yakin mereka (Panwaslu dan Bawaslu) adalah orang-orang yang sangat mengerti sekali dengan politik dan hukum tapi sayangnya ada suara-suara yang tidak menyukai aksi PKS dan mengadukan ini sebagai kampanye terselubung…licik sekali.


Back to Republika….

Koran ini mengadakan survey atas aksi PKS yang di anggap kampanye terselubung, dengan jumlah responden 2539 orang dengan persentase hasilnya adalah:


Tidak peduli hanya berjumlah 4%

Yang setuju sebanyak 16% dan

Yang tidak setuju adalah 80%...


hasil survey ini memperlihatkan bahwa banyak dari masyarakat yg tidak sependapat dengan Panawslu ataupun Bawaslu yang meng klaim bahwa Aksi yang dilakukan oleh PKS adalah bentuk kampanye terselubung.


Alhamdulillah ternyata masyarakat masih cerdas dalam melihat permasalahn yang cenderung dicari-cari ini… dan mudah-mudahan saja ini menjadi sebuah pelajaran politik yang berharga untuk kita… bahwa bukan lagi yang berkuasa yang menang akan tetapi kebenaranlah yang akan menang…Terbukti dengan resmi ditutupnya kasus ini oleh Mahkamah Agung…walaupun Panwaslu masih ingin mengadukan permasalahan ini ketingkat yang lbih tinggi lagi…tapi yakinlah bahwa maker Allah lebih hebat.


Semoga memperkuat ke Istoqomahan kita untuk terus memberikan yang terbaik…aamin