menangis

Menangis ...

Menangis adalah kegiatan fisik pertama yang dilakukan oleh manusia disaat pertamakali dilahirkan, akan tetapi dengan adanya tangisan itulah orang-orang tercinta yang ada disekeliling kita tertawa bahagia, karna tangis kita adalah pertanda kehidupan.
Menangis adalah naluri, manangis juga fitrah dan sekaligus nikmat dari Allah SWT. Bayangkan jika kita ga bisa nangis, otomatis kotoran yang ada dimata kita pada bertumpuk dan akan mengakibatkan kebutaan... Subhanallah bukan. Ada orang yang gampang menangis, ada yang susah menangis dan ada juga yang ga bisa nangis.

Ada kisah saat Rasulullah dan para mujahid akan melaksanakan perang Tabuk. Karna kondisi alam yang tidak seperti biasanya, lagi musim panas (bisa dibayangin aja musim panas di Arab) maka keluarlah ketentuan dari Rasulullah saat itu bahwa yang bisa ikutan perang Tabuk saat itu hanyalah para sahabat dan mujahid yang mempunyai kendaraan (maksudnya kuda dan onta yaa..).


Akan tetapi saat itu tidak semua sahabat atau para mujahid yang mempunyai Onta ataupun kuda yang bisa dipakai untuk tunggangan mereka saat perang Tabuk nanti. Karna dari awal mereka telah mempersiapkan iman dan fisik mereka maka para sahabat yang tidak mempunyai kendaraanpun sedih dan menangis karna itu artinya kesempatan mereka untuk meraih syahid dan berjuang dijalan Allah tertutup sudah. Maka dengan kesedihan yang amat sangat itu menangislah mereka, dan ternyata tangisan mereka ini menggetarkan ‘Arsy Allah SWT hingga akhirnya diturunkanlah QS At Taubah ayat 92 :

"dan tidak ada (ppula dosa) atas orang-orang yang dating padamu (Muhammad), agar engkau memberikan kendaraan kepada mereka, lalu engkau berkata ‘aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu’ lalu mereka kembali sedang mata mereka bercucuran air mata karna sedih sebab mereka tidak memperolah apa yang akan mereka infakkan (untuk ikut berperang)".

Ikhwahfillah,,, tangis mereka bukanlah tangisan biasa, tangisan mereka adala tangisan kencintaan pada Islam, tangisan mereka adalah tangisan kerinduan akan pertemuan pada Rabb mereka. Karna bagi mereka perang bukanlah sesuatu yang menakutkan atau sesuatu yang harus dijauhi melainkan peristiwa yang selalu mereka tunggu untuk menuju cita-cita tertinggi mereka,,, syahid.

Tangisan keimanan sangat berbeda denga tangisan cengeng, tangisan keimana adalah tangisan seorang hamba yang merindukan pertemuan dengan Allah. Allah SWT sangat menyukai tangisan-tangisan rindu dari hambanya, Allah menyukai tangisan keimanan dari hambanya, dan Allah pun menyukai tangisan-tangisan kekhusyukan seorang hamba yang lahir dari hati yang bening dan jiwa yang bersih.

"….. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pengasih pada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis ". QS. Maryam 58.
"dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk". QS Al Israa 109.

Begitu dahsyatnya tangisan-tangsan yang dilandasi oleh rasa rindu dari seorang hamba pada Rabbnya, hingga bisa menggetarkan Arsyi Nya. Tangispun dapat melebutkan hati yang keras, tangisanpun dapat mencairkan kebekuan.

Bagaimana dengan tangisan kita selama ini, adakah tangisan kita adalah tangisan cinta kepada Nya, adakah tangisan kita karna luapan rindu akan JannahNya, ataukah tangisan kita hanyalah tangisan ketakutan pada neraka, ataukah tangisan kelemahan atau barangkali hanya sebuah tangisan kebohongan. Ataukah hati dan jiwa kita terlalu pongah untuk menangis mengharapkan CintaNya,,,, Astaghfirullah.
***
Menangislah….

Menangis bukanlah gambaran kelemahan
Menangis juga bukan sebuah kepengecutan
Apalagi ketidak berdayaan

Akan tetapi menangis adalah prosa kelembutan
Menangis adalah sebuah penghargaan diri
Serta bentuk kelekatan diri pada iman

Menangislah saudariqu....
Karna pada tiap butirnya ada kelegaan
Menangislah saudariqu...
Karna pada tiap alirnya adalah luruh dosamu

Maka menangislah engkau karna rindu pada Rabbmu
Karna iapun akan merinduimu
Menangislah engkau karna takut akan murkaNya
Maka kan kau dapati CintaNya kan bertambah padamu
Maka menangislah,,,, menangislah

Menangislah karna luapan rindu dan Cinta pada Nya

0 komentar: